Siyasah Institute: Kebiadaban Entitas Penjajah Yahudi Tak Bisa Ditolerir Lagi
Mediaumat.info – Dijadikannya kelaparan sebagai senjata perang yang dilakukan Zionis Yahudi terhadap penduduk Gaza Palestina menurut Direktur Siyasah Institute Iwan Januar sudah tidak bisa ditolerir lagi.
“Kita sangat prihatin ya, dan ini tidak bisa kita tolerir lagi kebiadaban entitas penjajah Yahudi yang mereka melancarkan aksi brutal yang tepat dikatakan sebagai genosida,” ujarnya dalam Kabar Petang: Nestapa Puasa Di Gaza, “Kami Sudah Puasa 5 Bulan”, Kamis (21/3/2024) di kanal YouTube Khilafah News.
Menurut Iwan, kalau terjadi pengepungan yang terus-menerus oleh entitas penjajah Yahudi dengan memblokir semua bantuan pangan dan obat-obatan ke Gaza, maka diperkirakan ada 800.000 warga Gaza yang terancam tewas karena kelaparan.
Melihat apa yang terjadi di Gaza saat ini, ia khawatir tujuan genosida terhadap kaum Muslim di Gaza oleh entitas penjajah Yahudi ini berhasil. Sebab sampai saat ini serangan terhadap Gaza tidak pernah berhenti, dan dilakukan secara frontal dan masif tanpa melihat lagi siapa korbannya, baik anak-anak, wanita, ibu hamil, lansia dan sebagainya.
“Dan yang paling bertanggung jawab atas genosida ini adalah dunia terutama para pemimpin dunia Islam!” tegas Iwan.
Iwan menyatakan, para pemimpin dunia Islam terutama dunia Arab dan juga Turki harus bertanggung jawab terhadap genosida di Gaza ini. Sebab setiap kendaraan tempur yang digunakan oleh entitas penjajah Yahudi untuk membunuh kaum Muslim di Gaza, bahan bakar atau minyaknya itu berasal dari negeri kaum Muslim, sehingga secara tidak langsung para pemimpin dunia Muslim telah menyokong penjajah Yahudi tersebut.
Iwan menilai, seharusnya para pemimpin dunia Islam mengirimkan pasukan untuk menyelesaikan konflik ini.
Ia mempertanyakan, “Turki telah mengirimkan drone bersenjata untuk membantu Ukraina melawan Rusia, tapi kenapa tidak mengirimkan drone yang sama untuk menyerang Zionis Yahudi?”
“Ini menunjukkan memang hipokrit para pemimpin dunia Islam ini. Mereka mencari aman dan ingin memperpanjang jabatan mereka” pungkas Iwan. [] Agung Sumartono