Mediaumat.info – Kabar seorang siswi SMP berusia 12 tahun di Tegalsari, Surabaya, jadi korban pemerkosaan oleh bapak, kakak dan dua pamannya sendiri merupakan sinyal kuat bahwa Indonesia darurat kekerasan seksual pada anak.
“Ini sinyal kuat kalau Indonesia darurat kekerasan seksual pada anak,” ujar Direktur Siyasah Institute Iwan Januar kepada media-umat.info, Ahad (21/1/2024).
Menurut Iwan, data-data dari Komnas PA atau Komnas Perempuan menunjukkan jumlah kekerasan seksual pada anak terus naik. Ironinya tidak ada solusi nyata yang diberikan negara dalam hal ini.
Dalam kasus tersebut Iwan menilai, apa yang terjadi semakin miris. Karena keluarga, terutama ayah sebagai kepala keluarga mestinya melindungi anaknya. Dan rumah mestinya jadi tempat yang aman dan nyaman untuk anak-anak.
Menurutnya, hal ini menunjukkan makin rusaknya nilai-nilai moral di masyarakat sampai-sampai ayah dan anggota keluarga malah jadi pelaku kejahatan seksual pada anak sendiri.
Iwan mengatakan, hal ini disebabkan makin maraknya budaya liberalisme seperti konten pornografi yang masuk ke tanah air dan mudah diakses di dunia maya. Dan makin hancurnya ikatan antar anggota keluarga.
Kemudan, jelasnya, tidak ada sanksi yang keras pada pelaku menjadi penyebab makin maraknya kekerasan seksual pada anak. Umat butuh aturan yang bisa melindungi anak-anak dan keluarga.
“Maka sudah seharusnya umat kembali pada syariat Islam karena hanya Islam yang beri perlindungan utuh untuk keluarga, dan beri sanksi tegas pada pelaku kejahatan seksual,” pungkas Iwan. [] Agung Sumartono