Siyasah Insntitute: Kebencian India Terhadap Islam Sudah Akut

Mediaumat.id – Pernyataan seorang pendeta Hindu di India menyeru kepada para pengikutnya untuk menyerang Ka’bah yang viral tersebar di media sosial dinilai Direktur Siyasah Institute Iwan Januar menunjukkan kondisi kebencian India terhadap Islam sudah akut.

“India ini kondisi kebencian kepada Islam sudah demikian akut,” ungkapnya dalam acara Kabar Petang: Viral Pendeta Hindu Ini Serukan Rebut Ka’bah dan Hancurkan Islam, Sabtu (15/4/2023) di kanal YouTube Khilafah News.

Menurutnya, kebencian tersebut terkonfirmasi dengan pernyataan para tokoh-tokoh Hindu yang sering sekali mengobarkan narasi anti-Islam. Juga ada pembiaran dari pemerintah India terhadap aksi-aksi islamofobia termasuk ketika ada serangan-serangan fisik terhadap Muslim di India.

“Beberapa kali misalkan ada berita seorang Muslimah yang diperkosa, tapi pelakunya itu tidak mendapatkan hukuman yang setimpal. Atau juga, bagaimana rumah-rumah umat Muslim di India mengalami pengrusakan, tapi tidak ada tindakan yang sepadan untuk memberikan perlindungan terhadap Muslim di India dan juga tidak ada tindakan yang tegas terhadap pelaku kerusuhan,” beber Iwan.

Termasuk juga, lanjut Iwan, melalui regulasi, pemerintah India menolak warga India yang beragama Islam.

“Kita tidak lupa tahun 2019 ada UU yang dibuat oleh pemerintah India untuk kemudian menolak warga India yang beragama Islam,” tambahnya.

Adanya pembiaran oleh pemerintah India bahkan seolah-olah merestui konflik horizontal tersebut terjadi, Iwan khawatir ke depan akan mengarah pada tindakan genosida.

Hanya Mengecam

Di sisi lain, pemimpin-pemimpin kaum Muslim, menurut Iwan, hanya bisa mengecam atas kejahatan tersebut. Mereka tidak mau ambil risiko karena takut nanti akan dimusuhi oleh dunia internasional, takut dipandang mensponsori radikalisme dan terorisme.

“Kita tahu puluhan atau ratusan kali kecaman diberikan pun tidak akan membuat jera para pengusik dan pengganggu umat Muslim di dunia,” tegasnya.

Karena itu, menurut Iwan, umat Muslim khususnya penguasa Muslim harusnya paham bahwa mereka itu punya kekuatan, kekuatan politik, ekonomi bahkan militer yang bisa menekan pihak-pihak mana pun yang menyakiti saudara Muslim.

“Harusnya pemimpin umat Islam bersatu mengambil sikap yang serupa tidak usah memikirkan pandangan dunia internasional,” ungkapnya.

Ia menegaskan, yang harus dipikirkan atau pedulikan adalah sesama Muslim yang membutuhkan pertolongan.

“Yang kita pedulikan nasib saudara kita yang mestinya mendapatkan pertolongan yang layak, dan orang-orang yang menyakiti diberikan tindakan yang setimpal,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini: