Sistem Pendidikan Islam Unggul dan Solutif
Oleh: Ainun D. N. (Muslimah Care)
Sistem pendidikan kapitalisme sangat tampak kekurangannya. Pendidikan yang telah dijauhkan dari agama serta dibisniskan ala Kapitalis jelas tidak akan pernah mampu membangun, memajukan dan meningkatkan martabat kehidupan masyarakat, namun yang terjadi sistem pendidikan malah menjadi produsen keuntungan bagi bisnis. Selain itu, sistem pendidikan yang berfokus hanya pada tujuan individualistis hanya mendidik individu agar punya kemampuan mencari pekerjaan untuk kesuksesan pribadi, namun miskin akan moral dan integritas akhlak – membuat banyak generasi muda rentan terjebak pada persoalan mental dan penyakit sosial seperti narkoba, pergaulan bebas, dan lainnya. Kondisi ini jelas sangat jauh dari kemajuan masyarakat yang bermartabat.
Solusi praktisnya adalah penerapan sistem pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam adalah membentuk anak didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, memiliki karakter, menguasai sains teknologi dan berbagai keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan hanya bisa diwujudkan melalui sistem pendidikan Islam. Sistem pendidikan Islam memang bertujuan untuk mewujudkan hal itu. Tujuan itu akan diejawantahkan dalam semua rincian sistem pendidikan.
Sistem pendidikan Islam menjadikan akidah Islamiyah sebagai dasarnya. Karena itu keimanan dan ketakwaan juga akhlak mulia akan menjadi fokus yang ditanamkan pada anak didik. Halal haram akan ditanamkan menjadi standar. Dengan begitu anak didik dan masyarakat nantinya akan selalu mengaitkan peristiwa dalam kehidupan mereka dengan keimanan dan ketakwaannya.
Dengan semua itu, Pendidikan Islam akan melahirkan pribadi muslim yang taat kepada Allah; mengerjakan perintahNya dan meninggalkan laranganNya. Ajaran Islam akan menjadi bukan sekedar hafalan tetapi dipelajari untuk diterapkan, dijadikan standar dan solusi dalam mengatasi seluruh persoalan kehidupan.
Ketika hal itu disandingkan dengan materi sains, teknologi dan keterampilan, maka hasilnya adalah manusia-manusia berkepribadian Islam sekaligus pintar dan terampil. Kepintaran dan keterampilan yang dimiliki itu akan berkontribusi positif bagi perbaikan kondisi dan taraf kehidupan masyarakat.
Untuk mewujudkan semua itu, Islam menetapkan bahwa negara wajib menyediakan pendidikan yang baik dan berkualitas secara gratis untuk seluruh rakyatnya. Daulah Islamiyah wajib menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan. Membangun gedung-gedung sekolah dan kampus, menyiapkan buku-buku pelajaran, laboratorium untuk keperluan pendidikan dan riset, serta memberikan tunjangan penghidupan yang layak baik bagi para pengajar maupun kepada para pelajar. Dengan dukungan sistem Islam lainnya khususnya Sistem Ekonomi Islam maka hal itu akan sangat mudah direalisasikan.
Melengkapi semua itu, Islam juga mewajibkan para orang tua untuk mendidik anak dengan pendidikan Islam. Allah berfirman:
] يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا …[
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka… (QS. at-Tahrim [66]: 6).
Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al- ‘Azhim menyebutkan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib menjelaskan ayat tersebut, yaitu: “didiklah mereka dengan adab dan ajarkan kepada mereka”. Sedangkan Qatadah berkata: “dia menyuruh mereka menaati Allah, melarang mereka dari bermaksiat kepada Allah, mengurus mereka sesuai perintah Allah, menyuruh dan membantu mereka atasnya. Dan jika engkau melihat kemaksiatan kepada Allah maka engkau cegah dan larang mereka darinya.”
Dengan sistem pendidikan Islam itu akan lahir generasi yang beriman, bertakwa dan berkepribadian Islam sekaligus menguasai sains dan teknologi, pintar dan terampil. Generasi yang akan senantiasa memperhatikan kondisi umat, terus menerus berusaha memperbaiki umat dan mewujudkan kebaikan dan perbaikan di tengah umat dalam segala aspek kehidupan.[]