Sirkuit Mandalika Tinggalkan Utang Rp 4,6 T, Pertanda Jokowi Kerjakan Proyek Tak Esensial

Mediaumat.id – Proyek Sirkuit Mandalika yang meninggalkan utang sebesar Rp 4,6 triliun dinilai Direktur Pusat Analisis Kebijakan Strategis (PAKTA) Dr. Erwin Permana merupakan pertanda Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengerjakan proyek yang sebenarnya tidak esensial.

“Ini pertanda Jokowi mengerjakan proyek pembangunan itu yang sebenarnya enggak esensial, itu sangat ugal-ugalan sekali,” ungkapnya kepada Mediaumat.id, Jumat (16/6/2023).

Tidak esensial karena, menurutnya, proyek tersebut tidak berdampak kepada masyarakat. Bahkan, tidak ada urgensinya sama sekali terhadap masyarakat Indonesia.

“Jokowi bikin sirkuit yang sedemikian besar, ini kan enggak ada hubungan sama sekali kepada masyarakat,” tegasnya.

Erwin menilai, rakyat Indonesia hari ini masih banyak yang kelaparan, susah mendapatkan makanan yang layak, masih banyak pengemis bahkan pendidikan mereka masih banyak yang rendah.

Karena itu, menurut Erwin, seharusnya masyarakat yang harus diperhatikan, ditingkatkan GDP-nya, human development index (HDI/indeks pembangunan manusia)-nya, tingkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan daripada membangun sirkuit.

Erwin menilai, yang dirugikan dari proyek tersebut adalah masyarakat. Karena, sisa utang tersebut akan menjadi tanggungan negara, karena menjadi beban negara maka akan menjadi beban pajak bagi masyarakat.

“Akan ada alokasi APBN yang harusnya ke masyarakat, dibayarkan untuk bayar utang,” ungkapnya.

Menurutnya, yang diuntungkan adalah para cukong, orang-orang yang ada di lingkaran Jokowi.

“Mereka kan enggak mikir ini utang, yang penting mereka dapat uang saja, utang kan bukan atas nama mereka, yang utang kan negara,” pungkasnya.[] Ade Sunandar

Share artikel ini: