Di media sosial beredar sebuah foto tahanan Palestina, Hamzah Abu Halimah, yang terlihat menatap wajah seorang prajurit bersenjata lengkap. Banyak yang menganggapnya sebagai bukti kemuliaan warga Gaza, hingga ia dijuluki “Singa Gaza”.
Bilal Abu Halimah, saudara laki-laki Hamzah, mengungkapkan detail menarik tentang apa yang terjadi saat penangkapan saudaranya Hamzah, yang ditelanjangi dan diborgol di depan tentara pendudukan beberapa hari lalu.
Kantor berita Al Jazeera mengutip kesaksian Bilal selama penangkapan saudara laki-lakinya di Kota Gaza, yang mengatakan bahwa ayah mereka, “Khamis Abu Halima, meninggalkan rumah sambil mengibarkan bendera putih, namun menjadi syahid oleh peluru tentara pendudukan.” Dia menambahkan, “Pendudukan menembaki istri saudara laki-laki mereka, Saqr, dan dua anaknya yang selama dua hari berada di samping jenazah ibu mereka sampai mereka semua mati syahid.”
Mengenai dialog yang terjadi antara Hamzah dan tentara pendudukan, Bilal berkata: “Para prajurit pendudukan bertanya kepadanya: “Apakah kamu takut pada kami?” Dia berkata kepada mereka: “Tidak, dan mengapa saya harus takut pada kalian?”
Selama beberapa hari terakhir telah tersebar luas, foto Hamzah Abu Halimah dari lingkungan Shuja’iyya, diaman dia duduk di kursi, terluka, telanjang dan diborgol, di depan seorang tentara tentara pendudukan. Tidakkah para penguasa pengkhianat mengambil pelajaran dari seorang pahlawan yang menantang entitas Yahudi dengan tangan terikat dan dipermalukan?! Tidakkah darah mereka mendidih karena kejadian heroik ini? Tidakkah darah tentara Muslim mendidih?! Bukankah tugas dan kewajiban tentara Muslim adalah melindungi saudara dan tanah mereka?! Tidakkah mereka melihat keberanian dan kegagahan sang Singa Gaza dalam menghadapi tentara Yahudi yang pengecut dan bersenjata canggih?! Bukankah solusi menghadapi entitas Yahudi adalah perang? Bukankah syariat Islam kita memerintahkan agar orang yang merampas kekuasaan itu diperangi sampai apa yang dirampasnya diperoleh kembali darinya? Lalu bagaimana jika yang dirampas itu adalah Palestina yang diberkahi, yang sangat disayangi, dan begitu berharga di hati seluruh kaum Muslim, atau begitukah yang seharusnya terjadi?! Satu-satunya solusi yang sesuai syariat Islam untuk menghadapi entitas Yahudi adalah melenyapkannya dan mengembalikan Palestina yang diberkati ke pelukan umat Islam (hizb-ut-tahrir.info, 19/2/2024).