Silaturahmi Ulama Aswaja Kota Tangerang: Isu Terorisme adalah Agenda Kaum Sekuler Raih Kepentingan Politik Mereka

Alhamdulillah Senin 11 juni 2018 bertepatan dengan 26 ramadhan 1439 H telah diadakan Ijtima ulama ahlussunnah wal jama’ah bertempat di Pondok Pesantren Granada karawaci kota Tangerang. Acara tersebut berlangsung khidmat dan penuh dengan antusias.

Sekitar 40 tokoh dari kalangan ulama, pimpinan pesantren dan majlis taklim menikmati kalimah hikmah yang disampaikan oleh Ustad Ihsan Azhari selaku MC. Beliau memberikan pengantar tentang urgensi peran ulama yang ikhlas dalam mengatasi problem ummat. Ulama harus menjadi dokter ummat yang sedang kesakitan, pesannya.

Kyai Ismail Musa, M.Ag selaku sohibul bait, Mudir Ponpes Granada, memberikan kalimah takdimnya dengan mengutip nasehat-nasehat para ulama salafus salih yang mengatakan bahwa
“Seorang alim harus muwaffaq antara ilmu dan amalnya, ketika seorang alim memahami bahwa perkara penegakan syariah dan khilafah adalah wajib, seyogianya kita harus menyuarakannya dengan penuh kesungguhan tanpa keraguan. Menegakan khilafah adalah uluwwul himmah (cita-cita tinggi seorang muslim), tidak serius dalam memperjuangkan khilafah berarti kita telah mengabaikan uluwwul himmah tersebut. Padahal uluwwul himmah adalah bagian dari kesempurnaan iman”, tandas beliau.

Gus Lukman, Mudir Ponpes Nusaibah binti Ka’ab Benda Kota Tangerang, melanjutkan penjelasan berikutnya dengan kalimah beliau tentang terorisme.

“Terorisme bukan ajaran Islam. Islam itu ajaran rahmatan lil alamin, Islam melarang tindakan teror tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam Al qur’an surat Al Maidah ayat 32 dan 33, mengenai larangan membuat teror dan membunuh tanpa sebab yang di benarkan syariat”, ungkap beliau.

Lebih lanjut beliau pun memaparkan bahwa tindakan tersebut syarat dengan tindakan politis, terlebih dengan adanya teror mengantarkan disahkannya UU terorisme. Isinya bisa menjadi pisau penyayat dakwah, pasal-pasalnya bisa digunakan oleh rezim yang represif sebagai alat untuk membungkam dakwah Islam dan mengkriminalisasi ajaran Islam dan para aktivisnya.

Gus Lukman, mengutip pernyataan Robert Pape, bahwa hubungan terorisme dengan Islam sangat kecil. Semua tindakan terorisme sesungguhnya adalah agenda kaum sekuler untuk mencapai kepentingan poltik mereka. Tindakan teror tidak nyambung dengan thoriqoh dakwah li istinafil hayatil islamiah ‘an thoriqil ummah, karena bukannya menerima kepercayaan dari ummat tetapi sebaliknya ummat takut dan semakin menjauh.

Selanjutnya paparan materi oleh Gus Salim Abu Hanif, Mudir Majlis Khoiru Ummah Kota Tangerang. Beliau menyampaikan thoriqoh dakwah Rasul dalam menegakan khilafah.

Dalam agenda ijitima ulama Aswaja ini, disampaikan juga beberapa pandangn dan nasehat dari para ulama yang hadir. KH. Abdul Halim, Lc (alumnus Madinah dan Penasehat DDI Kota Tangerang), KH. Abdul Aziz al Hafidz (Imam Besar Mesjid Raya Mawaddah Islamic), KH. Tamim (Pengasuh Majlis Al Hidayah Jati Kota Tangerang, Ust H. Subagyo, dan Ust Bahrudin.

Dari 40 peserta ijtima ulama Aswaja ini, tampak hadir KH.Musa (Kampung Sawah), Ustad H Usman, Ustad Syaifullah, Ustad H Amir, Ustad Asep, KH.Marsoni dan peserta lainnya.

Acara diakhiri dengan pembacaan sikap para ulama Aswaja Kota Tangerang, yang dibacakan oleh KH.Abdul Aziz, didampingi para ulama yang hadir. Kemudian dilanjut dengan buka bersama dan ramah tamah.[]

Sumber: shautululama.com

Share artikel ini: