Multaqo Ulama Aswaja kali ini dilaksanakan pada Ahad, 13 Oktober 2019 di Majlis Taklim Ulin Nuha Citayam Kota Depok Pimpinan KH. Andi Hasyim. Dalam kesempatan tersebut kalimatut taqdim disampaikan oleh KH. Andi Hasyim selaku pemangku majlis tersebut.
Multaqa Ulama Aswaja kali ini dihadiri pula oleh KH. Ir. Ali Fatoni (Pimpinan Ponpes Mahasiswa Al-Khoir Kota Depok), Ust. Irham, Lc (Ulama Muda Alumni Al-Azhar Cairo), Ust. Nur Yasin, Ust. Rahmat Al-Fabuaroni dan asatidz lainnya di sekitar Kota Depok.
KH. Andi Hasyim dalam kesempatan tersebut menyeru kepada segenap jamaah agar tetap Istiqomah dalam memperjuangkan Khilafah.
Menurut beliau Khilafah sebagai ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah harus kita ikuti tanpa melihat lagi orang yang menyatakan Khilafah ajaran radikalisme.
“Radikalisme adalah gagasan yang menjauhkan umat dari perjuangan penerapan syariah dan Khilafah”, kata beliau.
KH. Ir. Ali Fatoni (biasa dipanggil Gus Ali) dalam kesempatan tersebut mengingatkan juga kepada para hadirin bahwa ajaran Islam tidak hanya seperangkat ajaran yang hanya mengajarkan spiritual semata tetapi juga mengatur seluruh aspek kehidupan. Termasuk dimensi penataan publik (Ekosospolekbud).
“Muslim yang lurus pada akhirnya akan menemukan bahwa Khilafah adalah ajaran Islam dan Janji Allah SWT”, imbuhnya.
“Apapun jabatan dan strata sosialnya seorang muslim yang lurus pada saatnya akan menerima dan mendukung ajaran Khilafah”, tegasnya.
Menurut Ust. Nur Yasin, pertemuan ataupun forum seperti multaqa ulama ini bukan hanya sekedar taklim biasa, lebih dari itu merupakan sikap politik ulama dan muhibbin terkait kondisi kekinian umat Islam.
“Forum ini merupakan penegasan sikap politik ulama dan Umat bahwa solusi negeri saat ini hanya dengan Khilafah” imbuhnya.
Acara yang berlangsung sejak pukul 08:00 WIB tersebut berakhir pukul 10:30 WIB dengan ditutup doa yang dipimpin oleh KH. Andi Hasyim. Dalam doa tersebut -selain mendoakan umat Islam- beliau juga menyertakan doa untuk KH. Heru Ilyasa, ulama Aswaja Mojokerto, Jatim agar diberi ketabahan dalam menjalani ujian berupa kriminalisasi dan kehancuran bagi orang-orang yang berbuat zholim terhadap ulama dan dakwah Khilafah.
Acara yang berjalan dengan guyub dan bersahaja ini, usai setelah makan berjamaah dan berfoto bareng.[]
Sumber: shautululama.co