Majelis Ta’lim Annahdlah menggelar acara “Ngobrol Pemikiran Islam (Ngopi), Amalkan Syariat Islam Kaffah” yang bertajuk “Dahsyatnya Hari Kiamat” dilaksanakan pada pukul 20.30 bertempat di Saung Tatsqif – Korpri, Bandar Lampung, Jum’at (11/1/2019).
“Orang yang gila kekuasaan adalah orang yang bodoh, dan yang lebih bodoh lagi adalah yang meninggalkan syariat Allah atau anti-Islam”, kata Kyai Bustomi Al-Jawy yang mengawali acara ngopi kali ini.
Untuk selamat dari stempel kebodohan, kita selayaknya menghadiri majelis ilmu dengan niat mencari ridho Allah.
“Insya Allah jika istiqomah hadir dalam majelis Ilmu, dimudahkan oleh Allah jalan menuju surga”, doa beliau kepada majelis Ngopi.
Ujian-ujian dalam jalan keistiqomahan itu sangat beragam, dari ujian dalam lingkungan tempat tinggal hingga penguasa dan ulama penjilat.
“Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia dan yang terbaru penarikan sementara paspor Gus Nur, hanya bisa dilakukan oleh penguasa dzalim yang berkolaborasi dengan para munafik dan ulama penjilat”, tegas beliau.
Ujian yang di-tes oleh Allah, tentu tidak akan melebihi dari kemampuan manusia.
“Dengan dibubarkannya HTI, apakah aktivitas dakwah mereka berhenti?, tentu tidak, dakwah lanjut terus”, jelas beliau.
Orang beriman sudah memberikan rasa takutnya hanya kepada Allah saja.
Kyai Bustomi juga mengatakan bahwa saat kita hanya takut pada Allah, surga jaminannya.
“Penguasa yang dzalim anti-Islam itu menunjukkan keberaniannya pada Allah, sehingga setiap detik hidupnya meniti jalan ke jurang neraka, ” tegas beliau.
Kyai Bustomi menutup statemennya dengan mengatakan bahwa pemimpin yang tidak adil tidak akan dijamin oleh Allah selamat dari huru-hara hari kiamat yang dahsyat.
Derasnya hujan diiringi pembacaan doa oleh Ustadz Erwani menandakan acara Ngopi yang dihadiri puluhan orang ini telah berakhir.[]
Sumber: shautululama.net