Siapa Anak Tunggal yang Dikurbankan dalam Film His Only Son? Ini Penjelasannya …
Mediaumat.id – Kristolog Abu Deedat Syihab menyebut, terjadi kontroversi siapa yang dimaksud anak tunggal yang dikurbankan dalam film His Only Son.
“Berkaitan dengan film His Only Son terjadi kontroversi di antara tiga agama (Yahudi, Kristen dan Islam) tentang sosok siapa yang dikurbankan,” tuturnya dalam Bincang Spesial: Kontroversi Film His Only Son, Ada Apa? melalui kanal YouTube UIY Official, Ahad (17/9/2023).
Ia melanjutkan, dalam film tersebut yang dikurbankan adalah Ishak, tapi kalau dikaji secara ilmiah yang dikurbankan itu Ismail, karena Ishak tidak pernah menjadi anak tunggal.
“Diterangkan dalam kitab Perjanjian (Kitab Yahudi) bahwa Abraham (Ibrahim) punya anak yang bernama Ismail dari Siti Hajar seorang hamba sahaya yang dinikahi secara sah oleh Ibrahim. Ismail lahir saat Ibrahim berusia 86 tahun. Empat belas tahun kemudian istri pertama Nabi Ibrahim (Sarah) hamil dan melahirkan Ishak,” bebernya.
Ia menceritakan, Nabi Ibrahim berdoa meminta anak shalih, begitu dikabulkan langsung diuji sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur’an surah ash-Shaffat ayat 101 sampai ayat 111.
“Peristiwa yang diceritakan dalam Al-Qur’an itu terjadi sebelum Ishak lahir, maka Ismail disebut anak tunggal. Ini cocok dengan peristiwa kurban. Maka anak tunggal itu lebih tepat kepada Ismail, bukan Ishak,” imbuhnya.
Tetapi, sambungnya, dalam pandangan Yahudi yang dikurbankan itu adalah Ishak. Yahudi menganggap Ismail itu anak tidak sah karena ibunya hamba sahaya.
“Padahal tidak ada penjelasannya yang mengatakan Hajar bukan istri sah. Hajar menjadi istri resmi Nabi Ibrahim, bukan ‘peliharaan’. Ini dijelaskan dalam kitab Yahudi sendiri. Dalam Kitab Kejadian pasal 25 ayat 9 disebut bahwa anak-anak Abraham adalah Ishak dan Ismail. Jadi tidak ada bukti kalau Hajar bukan istri sah Ibrahim,” ulasnya.
Abu Deedat menegaskan, lagi-lagi terjadi distorsi pada kitab Kejadian pasal 29 ayat 9 tersebut. “Mestinya penyebutannya Ismail dulu baru Ishak, tetapi kenapa disebut Ishak dulu? Supaya cocok dengan sebutan anak tunggal tadi, seolah-olah yang lahir terlebih dahulu Ishak, sehingga Ishaklah anak tunggal itu,” jelasnya.
Ia melanjutkan, kelakuan Yahudi ini kalau dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 46 disebut mengubah (menggeser urutan) ayat.
“Yahudi menolak Ismail sebagai anak sah, karena ibunya hamba sahaya, tapi di kitab Kejadian diakui kalau anak Abraham adalah Ishak dan Ismail. Di sini persoalannya!” jelasnya.
Dalam kitab itu, sambungnya, juga disebut bahwa Abraham punya gundik namanya Ketura. Dari Ketura, Abaraham punya keturunan, tapi nama keturunan Ketura tidak disebutkan dalam kitab Perjanjian. “Jadi anak Ketura tidak disejajarkan dengan Ishak dan Ismail. Ini menunjukkan bahwa Hajar istri sah Abraham,” terangnya.
Terakhir, Abu Deedat menyampaikan, film His Only Son adalah film yang menggambarkan bahwa Ibrahim mengurbankan anak tunggalnya yang bernama Ishak.
“Ini adalah film yang menceritakan kisah versi kitab Yahudi, sehingga kalau ditayangkannya di negara-negara Barat tidak masalah. Tapi kalau ditayangkan di Indonesia yang mayotitas penduduknya Muslim tentu bermasalah,” ujarnya.
Ia menyebut masalah itu, bahwa orang Islam yang awam, terutama anak-anak, kalau menonton film itu nanti akan membenarkan bahwa yang dikurbankan adalah Ishak.
“Padahal dalam Islam yang dikurbankan adalah Ismail. Dan berdasarkan penelitian-penelitian akademik memang yang benar adalah Ismail, bukan Ishak,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun