Setelah Dua Dekade dalam Sektarianisme, Iran dan Arab Saudi Kembali ke Normalisasi dengan Lampu Hijau Amerika

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, “Perjanjian dengan Arab Saudi dapat menjadi kekuatan pendorong untuk mencapai stabilitas demi kepentingan seluruh kawasan” (arab48.com, 18/3/2023). Namun tidak disebutkan penyebab sebenarnya dari ketidakstabilan di mana kedua belah pihak telah menghabiskan uang dan menumpahkan darah saat keterlibatan mereka dalam strategi Amerika untuk membagi wilayah secara sektarian.

Hari ini, setelah Amerika menjadi lebih sibuk dengan Rusia dan China, juga setelah entitas Yahudi yang dipimpin oleh Netanyahu menjadi keras kepala dan tidak responsif terhadapnya, Amerika memerintahkan para pendukungnya di kedua negara itu untuk menanggapi inisiatif China, dimana hal ini telah dikonfirmasi oleh sumber Saudi bahwa ia telah menginformasikan kepada Washington tentang upaya China untuk perdamaian antara Arab Saudi dan Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menyatakan dalam pernyataannya bahwa “dimulainya kembali hubungan antara Iran dan Arab Saudi dapat dianggap sebagai salah satu peristiwa terpenting tahun ini di kawasan itu,” tanpa memberikan penjelasan apa pun selama dua dekade ketidaksepakatan yang parah dengan Arab Saudi, bagaimana itu dimulai dan bagaimana itu berakhir!

Memang, mereka ini adalah para kurcaci yang bertindak atas perintah Washington bahkan tanpa malu menjelaskan kudeta ini kepada rakyat mereka (hizb-ut-tahrir.info, 19/3/2023).

 

Share artikel ini: