Mediaumat.id – Cendekiawan Muslim Ustaz M. Ismail Yusanto (UIY) menilai adanya seruan ramai-ramai untuk tidak bayar pajak karena makin meluasnya distrust (ketidakpercayaan) masyarakat kepada aparat negara.
“Saya kira seruan ini dipicu oleh makin meluasnya apa yang sering disebut sebagai distrust atau ketidakpercayaan rakyat atau masyarakat kepada aparat negara, khususnya aparat pajak ya,” tuturnya pada rubrik Fokus to the Point: Ramai-Ramai Setop Bayar Pajak? di kanal YouTube UIY Official, Rabu (8/3/2023).
Adanya kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak seorang pejabat dirjen pajak, yang menguak gaya hidup hedonisme dan akhirnya menguak pula kekayaan yang dimiliki oleh pejabat, menurut UIY, adalah hal yang tidak disangka.
“Dia kan notabene pejabat yang tidak terlalu tinggi-tinggi amat, tetapi kekayaannya ternyata disebut-sebut mencapai puluhan miliar. Itu pun juga tidak semua yang disangkakan menjadi kekayaan yang bersangkutan tidak tercatat di situ,” ucapnya.
Jadi wajar, lanjut UIY, banyak orang menyangka bahwa kekayaannya itu sesungguhnya jauh lebih besar daripada itu. Apalagi kemudian di dalam pemeriksaan lebih lanjut, KPK menjumpai ada semacam usaha money laundry (pencucian uang) secara profesional dilakukan oleh sebuah konsulat pajak.
“Distrust ini saya kira meluas meluas yang kemudian menggumpal menjadi satu sikap untuk menolak membayar pajak. Karena pajak itu kan sesungguhnya satu pungutan yang dilakukan oleh negara kepada rakyatnya. Akhir-akhir ini memang aparat pajak itu tampak sangat galak sampai mengulik begitu rupa dalam item-item yang dipajaki,” ujarnya.
Masyarakat sebagai objek pajak, menurut UIY, merasakan betul bagaimana pajak itu makin hari makin mencekik. “Dan di tengah situasi ekonomi yang sulit, justru pajak terus meningkat,” pungkasnya.[] Erlina