Seruan Prabowo Mestinya Dinaikkan ke Level Persatuan Sejati Dunia Islam

 Seruan Prabowo Mestinya Dinaikkan ke Level Persatuan Sejati Dunia Islam

Mediaumat.info – Seruan Presiden RI Prabowo dalam Pidato di KTT D-8 di Mesir yang menyerukan persatuan negara-negara Islam, semestinya dinaikkan ke level persatuan sejati dunia Islam.

“Pernyataan Presiden Prabowo akan lebih tajam lagi, akan lebih memiliki makna kalau kemudian ada seruan untuk keluar dari PBB dan umat Islam kemudian bersatu dalam wadah persatuan yang sejatinya di dunia Islam, atau wadah sejatinya persatuan dunia Islam, itu keberadaan institusi khilafah ala minhajin nubuwwah,” tutur Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi kepada media-umat.info, Selasa (24/12/2024).

Menurutnya, inilah persatuan yang nyata di dunia Islam. “Nah, karena itu seruan dari Presiden Prabowo ini seharusnya ditingkatkan pada level itu,” tegasnya.

Jadi, ungkap Farid, menunjukkan penolakan terhadap PBB, penolakan terhadap komunitas internasional yang dirancang oleh Barat untuk kepentingannya.

“Dan, dibangunnya kekuatan dunia Islam yang baru, yang itu berbasis pada akidah umat Islam, yang inilah secara riil akan menjaga nyawa kaum Muslim, akan secara riil menjaga harta kaum Muslim dan akan membebaskan tanah Palestina. Dan ini yang kemudian sejatinya dibutuhkan oleh dunia Islam,” ujarnya.

Beberapa Realitas

Farid mengungkapkan, pidato Prabowo di KTT D-8 Mesir memang menunjukkan beberapa realitas yang terjadi baik di dunia Internasional ataupun di dunia Islam. Pertama, apa yang terjadi di dunia internasional tentang hukum internasional yang digagas dan dilahirkan oleh sistem kapitalisme dunia sekarang ini dalam kondisi yang justru dilanggar oleh negara-negara penggagasnya sendiri.

“Terjadi banyak pelanggaran hukum internasional secara terang-terangan terutama dilakukan oleh entitas penjajah Yahudi. Sebagai contoh misalkan dalam hukum humaniter internasional dalam kondisi perang sekalipun tidak dibolehkan menyerang rumah sakit, tidak dibolehkan menyerang kamp pengungsi, tapi ini dilakukan oleh entitas penjajah Yahudi sampai sekarang ini dan dunia internasional artinya dunia barat itu diam,” bebernya.

Bahkan Amerika yang sering mengklaim sebagai negara yang mendukung hak asasi manusia atau bahkan menjadi pelopor hak asasi manusia, kata Farid, justru mem-back-up kekejaman yang dilakukan oleh entitas penjajah Yahudi.

“Ini menunjukkan kelemahan dari hukum internasional dilihat dari pelaksanaannya. Kita lihat, bagaimana ICC sebenarnya sudah menetapkan Benyamin Netanyahu sebagai penjahat perang tapi kenyataannya tidak ada yang bisa melakukan penangkapan terhadap penjahat perang ini,” kesalnya.

Kedua, apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo menunjukkan realitas dunia Islam, dengan menunjukkan ketidakmampuan dunia Islam untuk bersatu. “Meskipun populasi dunia Islam 25% dari populasi dunia, dengan 1,5 miliar, ketidakmampuan persatuan di dunia Islam, inilah yang menyebabkan dunia Islam menjadi lemah,” tuturnya.

Dari sisi itu, ia lihat apa yang dikatakan oleh Presiden Prabowo suatu realitas termasuk ketidakpedulian negara-negara Arab dan dunia dan negeri-negeri Islam lainnya terhadap terutama apa yang terjadi di Palestina sekarang.

“Demikian juga seruan untuk pentingnya persatuan dan kerja sama di dunia Islam tentu suatu hal yang memang dibutuhkan oleh dunia Islam, saat sekarang ini dan memang benar tanpa persatuan itu umat Islam akan terpecah belah,” tegasnya.

Farid menilai, yang belum tergambar dari apa yang disampaikan oleh presiden Prabowo itu, menurutnya adalah untuk menunjukkan secara tegas bahwa hukum internasional sekarang ini memang tidak layak untuk digunakan lagi oleh negeri-negeri Muslim, termasuk tidak layak lagi umat Islam itu untuk bersandar kepada PBB.

“Karena memang ini organisasi internasional yang lahir dari rahim kolonialisme yang ditujukan untuk menjaga kepentingan Barat,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *