Seruan Khilafah Ajaran Islam Membahana di Multaqa Ulama Semarang

Alhamdulillah biidznillah dukungan Ulama tentang seruan dan penegasan bahwa Khilafah Ajaran Islam wajib untuk diperjuangkan dan ditegakkan terus membahana di seantero negeri ini, tidak kalah ketinggalan para Ulama di kota Semarang dan sekitarnya.

Tepatnya Ahad 29 April 2018 para Ulama dari berbagai penjuru kota Semarang dan sekitarnya berduyun duyun menghadiri acara Multaqa Ulama yang diinisiasi Oleh Majelis Cinta Rosul (MCR) Semarang.

Acara ini mengangkat tema khilafah ajaran islam pembawa berkah untuk negeri.

Diantara ulama yang hadir adalah KH. Syamsuddin Al Hafidz dari Pondok pesantren The Holy Qur’an Mangkang Semarang, dalam testimoninya beliau menegaskan bahwa Khilafah itu memang diperintahkan oleh Rasulullah Saw,, khilafah memang ajaran Islam, dimana dia adalah  kepemimpinan yang adil bagi manusia,  pernyataan beliau semakin kuat setelah sebelumnya dijelaskan tinjauan dalil-dalil syar’inya baik Al Qur’an, as-sunah  serta penjelasan para ulama salaf ahlussunah oleh KH. Muhammad Ainul Yaqin, beliau Pengasuh Ma’had Al Ukhuwah Al Islamiyyah Semarang.

Multaqa Ulama ini semakin bersemangat ketika Bp. Tukiman salah satu tokoh sepuh Muhammadiyah Kab. Semarang menceritakan bahwa di berbagai khutbah dan kesempatan beliau memberikan penyadaran kepada umat tentang pentingnya khilafah agar Islam bisa diterapkan secara sempurna, bahkan perjuangan ini kelak bisa menjadi hujjah di akhirat saat Allah menghisab kita.

Tidak kalah ketinggalan pula pernyataan dari KH. Subi’at seorang Mubaligh dari Kinibalu Semarang, dimana beliau mengajak segenap ulama yang hadir untuk bergabung dalam perjuangan penegakan khilafah ini, tidak perlu khawatir dengan musuh-musuh Islam, beliau menyitir satu ayat Al Qur’an yang menegaskan bahwa orang-orang kafir kelak akan dikalahkan, bahkan di akhirat kelak akan dikumpulkan dalam neraka, sebagai seburuk-buruk tempat tinggal di akhirat, Subhanallah Allahu Akbar.

Ulama berikutnya yang juga ikut memberikan wejangan adalah KH. Busyri, tokoh ulama sepuh dari Rejosari Tembalang Semarang, dimana beliau mengingatkan agar para ulama terus menerus menyeru umat tentang wajibnya Khilafah, untuk membebaskan umat Islam di seluruh dunia dari penjajahan kapitalis yang telah menguras kekayaan negeri-negeri muslim.

Ajakan kyai sepuh ini semakin bermakna ketika KH. Nasruddin menjelaskan bahwa Khilafah adalah wa’dullah atau janji dari Allah SWT, dimana di dalam surat An-Nur ayat 55 Allah SWT telah menorehkan janjinya akan kemenangan dan pertolongannya yang akan diberikan kepada manusia yang dalam dadanya penuh sesak dengan keimanan yang membara dan berlaku taat kepada Allah SWT serta menghindari maksiat, janji Allah ini semakin dikuatkan dengan bisyaroh atau kabar gembira dari Rasulullah Saw bahwa setelah fase penguasa jabriyyah (pemaksa/diktator) sebagaimana yang kini telah berlangsung di negeri-negeri muslim maka akan muncul kembali khilafah yang lurus sesuai jalan kenabian, sebagaimana yang dikabarkan Rasulullah Saw yakni Khilafah ‘ala minhajinnubuwwah, karena tidak ada pilihan lagi bahwa satu-satunya model pemerintahan yang akan memberikan kemaslahatan dunia akhirat adalah khilafah.

Itulah penegasan dari pembicara terakhir dalam acara Multaqa Ulama ini, yakni Ust Haidar Amthory, Pengasuh Majelis Taqorrub ilallah Semarang, beliau juga menegaskan bahwa kebaikan khilafah yang berlangsung berabad-abad lamanya telah dirasakan oleh manusia di dunia ini, menjaga nyawa, harta dan kehormatan siapa saja baik muslim maupun non muslim yang menjadi warga negara khilafah selama 13 abad lamanya, fakta historis kebaikan khilafah ini juga telah diungkap oleh para ulama sejak generasi shohabat nabi Muhammad Saw hingga ulama-ulama pada masa setelahnya, bahkan sejarawan Barat yang kufur saja mengakui tentang keagungan, kesejahteraan dan keadilan khilafah dalam lintasan abad yang sangat panjang, sebagaimana yang diungkapkan oleh Will Durant -sejarawan Barat- dalam bukunya The Story of Civilization.

Acara Multaqa Ulama diakhiri dengan doa oleh ust Wasroi, beliau adalah staf pengajar Terjemah Al Qur’an Semarang untuk menyosong fajar kebangkitan khilafah di akhir jaman ini, agar kita diberikan kesabaran dan keistiqamahan dalam meniti dakwah ini, meski rintangan dan halangan terus ditancapkan oleh musuh-musuh Islam, Allahu Akbar, semoga kita diijinkan untuk menyaksikan kembalinya khilafah ‘ala minhajinnubuwwah yang kedua dan kita berada dalam barisan perjuangandakwah ini, aamiin

Share artikel ini: