Beredarnya gambar-gambar Al-Qur’an berwarna pelangi yang dipersembahkan untuk kaum homoseksual, telah memprovokasi perasaan kaum Muslim di berbagai penjuru dunia Islam, sehingga di beberapa negara menyebabkan tindakan hukuman diambil terhadap fenomena kotor ini.
“Di Aljazair, dan di Wilayat Biskra (Algeria), 81 eksemplar Al-Qur’an dengan berbagai ukuran disita dan diamankan, yang sebagian besar dicetak di negara-negara Arab dengan spesifikasi yang sama. Selanjutnya, setelah diserahkan kepada Panitia Ilmiah Direktorat Agama dan Wakaf di Wilayat Biskra, dan setelah dilakukan pemeriksaan diputuskan untuk memusnahkan salinan-salinan tersebut.” Sementara pihak berwenang Aljazair menunjukkan bahwa masih berlangsung pengejaran terhadap pihak-pihak yang berada di balik pencetakan dan penyebaran Al-Qur’an dalam warna bendera homoseksualitas ini.
Menurut surat kabar Aljazair, An-Nahar, “Salinan ini dicetak di negara-negara Arab dan luar Arab, di mana telah dikeluarkan keputusan untuk menghancurkan salinan yang disita, dengan tetap dilakukan penyelidikan atas kasus tersebut, demikian menurut pernyataan pihak kepolisian.”
Di Kuwait, Kementerian Wakaf dan Urusan Islam di Kuwait mengeluarkan pernyataan resmi untuk mengomentari isu (homoseksual), yang dipantau di dalam sebuah masjid di kota Jahra. Kementerian Wakaf mengatakan dalam pernyataannya bahwa “Potongan video Al-Qur’an berwarna yang beredar direkam di sebuah masjid di Kirby, yang tidak berlisensi dan tidak berafiliasi dengan Kementerian Wakaf.”
**** **** ****
Insiden tersebut merupakan bagian dari serangan global, yang terbesar dilakukan oleh Amerika Serikat, untuk mempromosikan dan menormalkan homoseksualitas, serta upaya untuk menciptakan tatanan agama global baru.
Lihatlah tingkat kemerosotan peradaban yang telah dicapai dunia saat ini, sampai-sampai Presiden Amerika Serikat (Obama dan Biden) telah mengadopsinya dan menjadikannya sebagai bagian dari kegiatan politik luar negeri seperti yang diumumkan oleh Menteri Luar Negerinya, Blinken.
Bukankah semua yang terjadi ini menyeru kaum Muslim untuk mengambil peran mereka dalam kehidupan dan kembali memimpin dunia, sebab agama kaum Muslim masih merupakan agama terakhir yang berisi kebenaran, juga kebersihan ajarannya dan kebenaran aturannya adalah balsem penyembuh yang mujarab (Al-Waie (Arab): Edisi 433, Tahun ke-37, Safar 1444 H./September 2022 M.).