Mediaumat.news – Upaya pemisahan Papua dari Indonesia oleh sayap militer Organisasi Separatisme Papua Merdeka, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dari Indonesia dinilai Direktur Political Grassroots (Poros) Hadi Sasongko, tidak bisa dilepaskan dari kegagalan pemerintah Indonesia menyejahterakan rakyat Papua.
“Upaya pemisahan Papua tidak bisa dilepaskan dari kegagalan pemerintah rezim liberal untuk menyejahterakan rakyat Papua,” ujarnya dalam Kabar Siang: Menanggulangi Separatisme Seakar-akarnya, Rabu (5/5/2021) di kanal Youtube News Khilafah Channel.
Padahal secara potensi, Papua memiliki sumber daya alam (SDA) sangat besar. Menurutnya, dari manfaat pengelolaan SDA saja, bisa memberikan pendidikan gratis kepada seluruh anak didik di Indonesia.
Namun secara fakta, Hadi menilai sebagai hal yang ironis. Sebab meski secara potensi Papua memiliki SDA sangat luar biasa besar, tapi masyarakatnya hidup miskin.
Menurutnya, kesalahan itu terletak pada sistem pengelolaan kekayaan alamnya. “Sistem demokrasi telah memuluskan berbagai undang-undang liberal, seperti Freeport itu dirampok oleh asing,” ungkapnya.
Kesalahan lain yang penting disadari semua pihak khususnya rakyat Papua, upaya meminta bantuan negara-negara asing untuk disintegrasi. Yang diibaratkan Hadi sebagaimana upaya bunuh diri. “Meminta bantuan negara-negara asing atau imperialis untuk memisahkan diri, ibarat orang itu menggali lubang untuk kuburannya sendiri,” tambahnya.
Sehingga ia melihat, negara-negara imperialis yang rakus itu justru akan semakin leluasa mengeruk, merampok dan memangsa kekayaan alam Papua bekerja sama dengan para elite politik setempat.
Harus Tegas
Setidaknya menurut Hadi, cara mengatasi gerakan separatisme OPM ada empat. Pertama, menangkap serta mengadili dalang di balik OPM. “Itu yang harus dilakukan dan harus tegas pemerintahannya,” sebutnya.
Kedua, melepaskan diri dari intervensi asing seperti Amerika Serikat, Inggris maupun Australia. Ketiga, memotong mata rantai sumber pendanaan. “Kalau nggak ada dananya, maka separatis tidak akan bisa bergerak,” jelasnya.
Keempat, mencampakkan sistem kapitalis demokrasi dan menerapkan sistem syariah Islam secara totalitas. Sebab menurutnya, hanya syariah Islam yang akan menghentikan negara-negara imperialis mencampuri Papua. “Walaupun Papua itu mayoritas non Muslim, karena bagian dari negeri-negeri Muslim (Indonesia) yang harus diselamatkan,” pungkasnya.[] Zainul Krian