Semua Negara Kecil Tunduk kepada Garis Kebijakan Politik AS

 Semua Negara Kecil Tunduk kepada Garis Kebijakan Politik AS

Mediaumat.info – Direktur Global Cyber Watch Rif’an Wahyudi menilai, negara-negara kecil semuanya tunduk kepada garis kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat, termasuk Sudan.

“Kalau yang negara-negara kecil ya semuanya tunduk kepada garis kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat termasuk di Sudan ini, sehingga ke depannya bagaimana itu ya masih ada kaitannya dengan kebijakan luar negeri Amerika,” tuturnya dalam Kabar Petang: Sampai Kapan AS Menjajah Sudan? di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (12/3/2025).

Kalau melihat, jelasnya, dinamika kebijakan politik luar negeri AS ada perubahan, karena baru saja serah terima antara Joe biden ke Donald Trump yang menjadikan ada sedikit perubahan, termasuk kebijakan AS di Sudan. Sehingga kalau terjadinya pas serangan besar-besaran itu, menurutnya tidak luput dari arahan atau bahkan dorongan dengan dukungan dari pemerintah AS.

“Tetapi termasuk pengaruh kebijakan politik luar negeri Amerika, di Benua Afrika khususnya di Sudan, itu begitu kentara ya, termasuk adanya dinamika perang saudara. Yang ini kok ya mau-maunya mereka diadudombakan oleh pihak luar begitu,” ujarnya.

Sejak awal, lanjutnya, memang AS yang menentukan merah birunya bahkan membuat narasi opini global, termasuk untuk di kawasan Afrika yang sebagian.

“Pasca Perang Dunia II, sedikit demi sedikit Amerika Serikat mulai menggeser, merebut bekas jajahan Inggris. Sehingga praktis pada abad 21 sekarang, itu sebagian besar bahkan tidak hanya di Afrika di seluruh dunia itu semuanya sudah dalam kendali Amerika atau minimal sebagai satelit atau proksinya Amerika Serikat,” bebernya.

Terlebih, imbuhnya, kebijakan Trump memang dalam waktu 100 hari masa jabatannya, sudah puluhan kebijakan yang kontroversial di banyak negara belahan dunia, termasuk mengakuisisi Gaza, kemudian Greenland, menguasai Panama, bentrok dengan Kanada dan Meksiko dan seterusnya.

“Ya itu kan banyak kebijakan-kebijakan Amerika yang lebih pada The First America first (Amerika pertama yang pertama) atau dengan slogan Make America Great Again (MAGA) yang ini semangat nasionalisme picik, nasionalisme sempit Amerika Serikat di dalam pemerintahan baru dari Trump,” kritiknya.

Sehingga, ungkapnya, kondisi ini tidak luput dari pengaruh geopolitik atau strategi kebijakan politik luar negeri negara besar khususnya Amerika sebagai pemegang hegemoni dunia di kawasan Afrika.

“Kecuali negara yang berani berbeda dengan Amerika Serikat itu, termasuk Rusia misalnya, kemudian Cina. Hanya sebagian kecil saja negara-negara yang negara independen yang  berani,” pungkasnya.[] Novita Ratnasari

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *