Selamat Tinggal Tahun Kelam

 Selamat Tinggal Tahun Kelam

Oleh: Hadi Sasongko (Direktur Political Grassroots)

Kita melalui pergantian tahun, dari tahun 2019 ke tahun 2020. Tahun 2019 masih meninggalkan banyak persoalan yang mendera umat Islam; persoalan ekonomi, pendidikan, hukum, pemerintahan, moral, sosail-budaya, dll.

Alih-alih makin berkurang, persoalan multidimensi yang bertahun-tahun menimpa umat ini makin bertambah, baik secara kualitas maupun kuantitas. Kemiskinan makin akut. Korupsi makin menggila. Pengangguran makin meningkat. Kejahatan makin merajalela. Harga-harga makin mahal. Lowongan kerja makin sempit. Pendidikan makin tak terjangkau. Moral masyarakat, khususnya kaum remaja, makin merosot.

Problem keluarga dan rumah tangga makin kusut. Kasus perceraian makin menjadi tren. Demikian seterusnya. Dipastikan, ragam persoalan tersebut masih akan menggelayuti umat pada tahun 2020 ini.

Tahun 2019 tak lepas dari kerentanan konflik vertikal dan horisontal. Demokrasi yang digadang-gadang mampu melahirkan tatanan masyarakat yang lebih baik ternyata sebaliknya. Masyarakat kian liberal. Jalinan persaudaraan mereka yang rapuh.

Pembangunan di Indonesia ternyata lebih mengandalkan utang daripada sumber kekayaan alam. Utang ini menjadi andalan Indonesia karena kekayaan alam telah tergadaikan kepada pihak asing. Diperkirakan aset negara sekitar 70-80 persen telah dikuasai bangsa asing. Tanpa usaha keras untuk mengambilnya kembali, aset itu semuanya akan jatuh ke tangan orang asing.

Situasi Dunia Islam belum beranjak baik. Kaum Muslim menjadi korban keganasan berbagai rezim. Di Suriah, kaum Muslim dianiaya oleh rezim Bashar Assad. Anehnya, dunia membiarkan Assad tetap memimpin dengan gaya diktatornya.

Di Palestina, kaum Muslim masih menjadi bulan-bulanan tentara Israel. Rumah-rumah mereka dihancurkan dan diganti dengan permukiman Yahudi. Bahkan bagian bawah Masjid Al-Aqsha dibuat terowongan untuk membangun tempat peribadatan kaum terlaknat tersebut. Kaum Muslim di Gaza diblokade dari segala penjuru. Muslim di Afganistan terus dijajah oleh Amerika dan penguasanya sendiri.

Di belahan Dunia Islam lainnya, kaum minoritas Muslim tak beranjak dari kondisi terpuruk. Muslim di Xinjiang (Cina), Rohingya (Myanmar), dan Pattani (Thailand) berjuang untuk membebaskan diri dari kekejaman rezim penguasa. Di Barat, minoritas Muslim sering mendapatkan perlakukan diskriminatif. Mereka semua tak bisa berbuat banyak, kecuali bertahan dan membela diri dengan kemampuan yang ada.

Menilik berbagai problematika umat di 2019 ini, kita perlu menyadari bahwa setiap penerapan sistem sekuler, yakni sistem yang tidak bersumber dari Allah SWT, Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta, pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia.[]

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *