Selain Pencitraan, Amnesti Jadi Cuci Tangan Rezim Tutupi Kegagalan

 Selain Pencitraan, Amnesti Jadi Cuci Tangan Rezim Tutupi Kegagalan

Mediaumat.news – Terkait amnesti yang diberikan Presiden Jokowi kepada Dosen Universitas Syiah Kuala Saiful Mahdi yang dianggap melanggar UU ITE, dinilai pencitraan dan cuci tangan untuk menutupi kegagalan rezim.

“Jadi selain ini dari pencitraan, ini adalah bukti cuci tangan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk menutupi kegagalan-kegagalannya,” ujar praktisi hukum Ricky Fatamazaya kepada Mediaumat.news, Ahad (10/10/2021).

“Karena hal-hal yang semisal ini hampir sama polanya sering dilakukan oleh Presiden Jokowi,” sambungnya.

Menurut Ricky, untuk membebaskan orang-orang yang terjerat UU ITE, sebelumnya telah diwacanakan revisi UU tersebut.

“Namun kenapa saat ini yang diterapkan malah amnesti, ini menurut kita sangat lucu tapi ada,” tuturnya.

Ia menilai, terkait pembebasan ulama dan aktivis yang terjerat UU ITE seharusnya bukan dengan amnesti, sebab dengan amnesti seolah-olah Presiden Jokowi menjadi pahlawan.

Ia melihat, ada pola semacam kebijakan-kebijakan yang seolah-olah Presiden Jokowi atau rezim hari ini pro kepada orang-orang yang mengkritik dan pro kepada kebebasan menyampaikan pendapat.

Namun pada faktanya, kata Ricky, banyak ulama-ulama yang ditahan dan dikriminalisasi. Padahal yang disampaikan ulama itu adalah dakwah, adalah kebenaran dan kritik yang membangun kepada rezim di negeri ini.

Selanjutnya, Ricky mengungkapkan, bahwa Barat tetap diam kalau korban dari rezim adalah aktivis Islam. Sebab yang namanya Barat, apa saja yang sesuai kepentingan Barat akan didukung. Tapi kalau sudah terkait Islam, terkait dakwah Islam dan terkait syiar Islam, Barat tidak akan mendukung

“Jadi kalau berbau Islam, Barat akan mengantisipasi, bahkan kalau bisa dihabisi,” bebernya.

Tapi, lanjut Ricky, kalau berbau liberalisme, HAM dan kesetaraan gender, seolah-olah Barat yang paling depan dan akan mengorbankan apa pun untuk mengedepankan itu. Dan siapa pun melawan hal-hal yang mereka dukung akan disingkirkan, baik dikucilkan, difobiakan dan lain sebagainya.

“Jadi intinya memang ini semua adalah propaganda-propaganda yang mesti dilawan oleh kaum Muslim,” pungkas Ricky.[] Agung Sumartono

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *