Ketua PBB António Guterres mengutuk “pelanggaran nyata terhadap hukum internasional” di Gaza ketika AS menambah tekanan pada pemerintah entitas Yahudi tersebut untuk menghentikan pemboman terhadap wilayah kantong pantai yang terkepung dan mengizinkan lebih banyak bantuan.
Dalam pernyataan terkerasnya sejauh ini mengenai jalannya perang di Jalur Gaza, Guterres mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa 24 Oktober bahwa keselamatan warga sipil adalah yang terpenting. “Melindungi warga sipil tidak berarti menggunakan mereka sebagai tameng manusia,” kata Sekretaris Jenderal PBB, seraya menambahkan bahwa “hal ini tidak berarti memerintahkan lebih dari 1 juta orang untuk mengungsi ke wilayah selatan, di mana tidak ada tempat berlindung, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada obat-obatan dan bahan bakar, dan kemudian melanjutkan pengeboman di wilayah selatan”.
Pernyataannya memicu tanggapan marah dari entitas Yahudi. Duta Besar ‘Israel’ untuk PBB, Gilad Erdan, menggambarkan komentar Guterres sebagai “mengejutkan” dan meminta dia untuk mengundurkan diri sementara Menteri Luar Negeri Eli Cohen membatalkan pertemuan dengan sekretaris jenderal sebagai protes.
Sumber: hizb-ut-tahrir.info