Mediaumat.news – Direktur Siyasiyah Institute Iwan Januar menilai, seharusnya pertanyaan tes wawasan kebangsaan (TWK) menyangkut tugas-tugas dan teknis calon ASN, bukan malah memojokkan pemahaman Islam.
“Semestinya pertanyaan itu menyangkut masalah tugas-tugas mereka, mental mereka menghadapi tekanan atau hanya terkait teknis dengan seorang calon ASN, bukan malah tendensius, ini malah memojokkan pemahaman Islam,” ungkapnya dalam acara Kabar Petang: Al-Qur’an Tak Layak Dibandingkan dengan Gagasan Manusia, Jumat (25/6/2021) di kanal YouTube KC News.
Menurutnya, bagaimanapun juga umat Islam berkeyakinan Al-Qur’an adalah pedoman hidup. “Ini kita sayangkan mengapa muncul pertanyaan demikian, jadi memang absurd dan tendensius sekali,” ungkap.
Iwan memandang, adanya pertanyaan seperti itu karena ada orang-orang yang merasa terusik dengan keberadaan dan sepak terjang KPK yang selama ini banyak menangkap politisi, kepala daerah bahkan DPR terkait jejaring korupsi.
Ia sangat prihatin kalau dikatakan Al-Qur’an harus menjadi pilihan. “Islam itu adalah agama yang universal, agama yang syamilan kamilan, mengatur seluruh tatanan kehidupan,” jelasnya.
Seharusnya, ia mengatakan, negara ini mengkaji lagi Al-Qur’an, mengkaji lagi Islam, dengan begitu akan terlihat bahwa tidak ada pilihan terbaik dan pilihan logis selain Islam untuk dijadikan aturan dalam kehidupan. “Jangan hanya mendakwahkan Islam sebatas ritual ibadah, sebatas akhlak, karena kalau itu yang dilakukan itu kan mereduksi keluhuran dan keagungan ajaran Islam,” pungkasnya.[] Ade Sunandar