Sebut Hanya AS yang Bisa Damaikan Timteng, Lebanon Keliru Besar

Mediaumat.info – Pernyataan Menteri Luar Negeri Lebanon yang mengatakan hanya Amerika Serikat (AS) yang bisa menciptakan perdamaian di Timur Tengah karena AS merupakan sekutu lama sekaligus pemasok senjata terbesar Israel dinilai keliru besar.

“Dari pernyataan ini menunjukkan kekeliruan besar ya,” ujar Direktur Forum World on Islamic Studies (FWIS) Farid Wadjdi kepada media-umat.info, Rabu (25/9/2024).

Menurut Farid, AS bukan satu-satunya negara yang bisa menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Tapi Amerika justru adalah salah satu negara utama yang menyebabkan kekacauan di Timur Tengah dengan tetap memelihara Zionis Yahudi dan melegitimasi setiap tindakan keji entitas penjajah Yahudi ini.

Farid melihat, Timteng terus menerus dilanda konflik seperti sekarang, tidak bisa dilepaskan dari intervensi AS di Timur Tengah yang dilakukan untuk memastikan tiga hal. Pertama, memastikan pengendalian sumber daya alam yang melimpah di Timteng terutama minyak dan gas. Kedua, mencegah munculnya kekuatan politik yang berbasis pada Islam. Ketiga, memelihara eksistensi Yahudi yang dianggap harga mati oleh AS.

Farid meyakini, persatuan negeri-negeri Islam yang menyatukan tentara-tentara negeri Islam sesungguhnya mampu untuk menghentikan kekejian entitas penjajah Yahudi ini. Namun, yang harus dilakukan adalah serangan yang seimbang, yaitu dengan serangan militer yang dilakukan oleh gabungan tentara negeri-negeri Islam.

Tapi, Farid memandang, untuk melakukan hal tersebut yang dibutuhkan adalah persatuan dunia Islam. Dan persatuan dunia Islam itu hanya bisa diwujudkan dengan keberadaan kekuatan politik global yang mempresentasikan dunia Islam dan idiologi Islam yakni khilafah.

Farid mengakui, memang entitas penjajah Yahudi itu didukung AS. Tapi kekejian entitas Yahudi itu bisa berjalan dengan mudah karena justru penguasa-penguasa Arablah yang menjadi ‘iron dome’ atau penjaga entitas Yahudi dengan diamnya mereka.

Terakhir, ia menyebut pernyataan Lebanon ini adalah jelas bentuk kekerdilan dan kepengecutan penguasa-penguasa Arab dengan tetap bergantung pada AS. Padahal para penguasa Arab tersebut tahu bahwa AS tidak akan melakukan tindakan apa pun untuk menghentikan kekejaman entitas penjajah Yahudi ini.

Sebab, jelasnya, apa yang dilakukan entitas penjajah Yahudi itu tentu atas persetujuan AS. Sekaligus ini menunjukkan kepalsuan dari penguasa-penguasa Arab yang seolah-olah bersimpati terhadap apa yang terjadi di Palestina.

“Tapi yang mereka tunjukkan adalah kedunguan dan harapan palsu dengan berharap pada Amerika yang jelas tidak akan menghentikan kebiadaban penjajah Yahudi ini,” pungkas Farid. [] Agung Sumartono

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: