Sebuah jaringan hak asasi manusia menerbitkan bocoran surat dari para tahanan di penjara wanita baru di wilayah penjara Al-ʿĀshir min Ramaḍān di Mesir, yang membenarkan adanya kamera mata-mata di sel tahanan di penjara wanita baru tersebut. Para tahanan politik wanita dikejutkan dengan keberadaan kamera pengintai ini.
Surat tersebut menegaskan bahwa para tahanan keberatan dengan prosedur ini, namun mereka tak terima dengan tanggapan administrasi penjara yang mengatakan bahwa keberadaan kamera hanya untuk memantau pergerakan mereka sepanjang waktu, sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri. Keberadaan kamera itu telah memaksa para tahanan wanita untuk mengenakan pakaian mereka dengan lengkap, yakni berhijab sepanjang hari, karena mereka takut difoto dan kemudian foto-foto itu digunakan untuk melawan mereka, seperti yang terjadi pada aktivis hak asasi manusia Alaa Abdel Fattah, yang terekam dari dalam selnya sedang meminum air berkarbonasi untuk membuktikan dirinya tidak sedang mogok makan.
Organisasi hak asasi manusia mengindikasikan bahwa kamera-kamera tersebut dipantau oleh lebih dari 12 kantor, mulai dari kantor Kepresidenan hingga petugas penghubung penjara, melewati Menteri Dalam Negeri, kepala Sektor Keamanan Nasional, kepala Sektor Penjara, dan petugas Keamanan Nasional yang bertanggung jawab atas penjara, serta empat lembaga yang terkait dengan penjara itu.
Dalam pesan yang bocor tersebut, para tahanan wanita menekankan bahwa mereka diawasi sepanjang waktu, dan mereka tidur secara bergiliran sehingga setiap tahanan membangunkan rekannya jika ada sesuatu yang tersingkap dari tubuhnya saat tidur.
Para tahanan wanita menuntut diakhirinya “lelucon” yang melanggar hak minimum atas privasi, serta merupakan cara pemerasan dan pelecehan terhadap para tahanan wanita. Mereka juga mengarahkan keluhan ini ke Dewan Nasional Hak-Hak Perempuan dan semua pembela perempuan di seluruh dunia untuk menghentikan bencana tidak bermoral yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri terhadap tahanan politik wanita.
Kezaliman, ketidakadilan dan kerusakan tersebar luas di penjara-penjara Mesir, seperti halnya di semua penjara kaum Muslim, sehingga apa yang tersembunyi dan belum terungkap adalah jauh lebih besar. Menyikapi berita seperti ini, kita perlu mengajak seluruh umat untuk bangkit melawan para penguasanya, dan memohon kepada Allah SWT untuk membantu dan menolong kita mencabut rezim-rezim ini dari akarnya … Sesungguhnya keadaan umat di luar penjara tidak jauh beda dari mereka yang mendekam di dalam penjara (Al-Waie [Arab], Edisi 444, Tahun ke-38, Muharram 1445 H./Agustus 2023 M.).