Saudi Buka Kafe Anjing, Haram dan Bagian dari Westernisasi

 Saudi Buka Kafe Anjing, Haram dan Bagian dari Westernisasi

Mediaumat.news – Pembukaan kafe anjing bernama Barking Lot di Khobar, pesisir timur Arab Saudi pada akhir September 2020, menurut KH Muhammad Shiddiq al-Jawi hukumnya haram dan merupakan bagian dari proyek besar westernisasi.

“Jadi kalau kafe anjing ini menurut pemahaman saya hukumnya adalah haram. Nah, sebenarnya ada aspek lain yang perlu kita pahami juga secara lebih komperehensif bahwa pembukaan kafe anjing ini hanya satu bagian dari satu proyek besar yaitu westernisasi,” tuturnya dalam acara Dirasah Islamiyah, Jumat pagi ( 02/10/2020 ) di kanal YouTube STEI Hamfara.

Secara faktual, kafe anjing tersebut merupakan kafe yang menjual kopi sebagaimana umumnya kafe namun membolehkan para pengunjung membawa anjing. Menurut Shiddiq, ada tiga alasan yang membuat haram.

Pertama, syariah telah mengharamkan umat Islam untuk memelihara anjing (anjing peliharaan atau pet animals) bukan anjing untuk berburu, menjaga ternak atau menjaga tanaman. Kedua, karena anjing tidak boleh ada di dalam sebuah rumah milik seorang Muslim. Ketiga, karena anjing adalah binatang yang najis dalam Islam.

“Maka mendirikan kafe anjing artinya adalah menyediakan tempat yang najis atau yang menimbulkan najis bagi umat Islam. Padahal Islam telah memerintahkan umatnya untuk selalu menjauhi segala sesuatu yang najis, termasuk najis yang berupa anjing,” bebernya.

Menurut ulama ini haramnya kafe anjing itu berarti adalah haram hukumnya seorang Muslim membuka kafe anjing tersebut, sebagaimana haram hukumnya seorang Muslim mengunjungi kafe tersebut, baik sambil membawa anjing maupun tidak membawa anjing. “Dan haram pula penguasa memberikan izin pembukaan kafe anjing tersebut di tengah masyarakat Muslim,” tegasnya.

Dan menurut fakta yang didapatnya, pembukaan kafe anjing tersebut sejalan dengan “Visi 2030” yang digagas oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman, yang mengarahkan warga Arab Saudi untuk meniru gaya hidup kaum kafir Barat (AS dan Eropa) yang liberal dan sekuler.

“Jadi mengarahkan kaum Muslimin untuk hidup seperti orang-orang Barat, jadi ini yang menurut saya ini sesuatu yang tidak boleh kita lepaskan persoalan kafe anjing itu dengan proyek westernisasi atau pembaratan,” pungkasnya.[] Agung Sumartono

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *