Satu Tahun Genosida Gaza, UIY: Ini Keangkaramurkaan Zionis Yahudi!

Mediaumat.info – Menyikapi genosida warga Gaza yang sudah berjalan satu tahun sejak Operasi Topan al-Aqsha tujuh Oktober 2023, Cendekiawan Muslim Ustadz Ismail Yusanto (UIY) menyebut ini sebagai keangkaramurkaan Zion*s Y4hudi.

“Ini kejahatan yang bukan hanya berlatar belakang sekadar pembalasan atas apa yang dilakukan oleh Hamas pada tujuh Oktober tahun lalu, tetapi lebih dari itu memang ini tidak bisa dilepaskan dari keangkaramurkaan mereka dan cita-cita lama mereka untuk terbentuknya Isr4el Raya,” jelasnya di Focus to The Point: Satu Tahun Genosida Gaza, Bagaimana Menghentikannya, Senin (7/10/2024) melalui kanal UIY Official.

UIY menyesalkan, sering kali dikatakan bahwa dunia ini harus penuh kedamaian, ketenteraman, tetapi saat ada ketidaktentraman karena ada keangkaramurkaan oleh Zion*s Y4hudi dunia diam.

“Ini satu ironi besar! Mengapa mereka diam? Mereka khususnya para pemimpin di wilayah sekitar Isr4el yaitu Timur Tengah, Afrika Utara, tahu bahwa di belakang Isr4el ada AS yang tak segan melakukan apa pun untuk melindungi negara satelitnya itu. Di situlah semua tahu bahwa kejahatan Isr4el adalah wajah kejahatan Amerika,” bebernya.

Karena itu, menurut UIY, bohong besar jika AS ingin menjadi sebuah negara yang melindungi perdamaian.

“Faktanya di sana [Gaza] ada kejahatan, tetapi mereka [AS] membiarkan bahkan mereka lindungi dan mengancam siapa pun yang melakukan serangan kepada Isr4el akan menerima balasan,” tandasnya.

Mitos

UIY menilai, pendapat yang mengatakan bahwa Isr4el itu kuat hanyalah mitos yang dikembangkan untuk menakut-nakuti, karena faktanya iron dome yang dibanggakan Isr4el dengan mudah bisa ditembus oleh rudal-rudal yang diarahkan ke Tel Aviv.

“Banyak tentara Isr4el yang kemudian stres, ada yang sampai terkencing-kencing, ada yang sakit jiwa ada yang macam-macam. Yang tak kalah pentingnya juga bahwa rakyatnya itu ternyata juga rakyat-rakyat pengecut,” bebernya.

Disebut pengecut, ucapnya, karena diberitakan sudah lebih dari satu juta penduduk Isr4el terbang ke luar negeri menghindari kekacauan yang sangat mungkin terjadi di Isr4el.

“Jika betul mereka kuat mestinya Gaza itu tidak sampai satu tahun. Ini menunjukkan bahwa Palestin4 yang cukup kuat,” tandasnya.

Menurut UIY, ada yang salah di tubuh umat ini sehingga tidak tergerak menolong Palestin4. “Pandangan nasionalistis betul-betul menghancurkan kekuatan umat,” cetusnya.

Palestin4, lanjutnya, dipandang sebagai persoalan Palestin4. Mesir, Lebanon, Suriah, ucapnya, merasa sudah selesai urusan dengan Isr4el saat wilayahnya sudah kembali ke negara masing-masing.

“Walhasil tinggal Palestin4 saja menghadapi kebiadaban Isr4el. Jadi pandangan nasionalistis itulah yang membuat umat yang sesungguhnya satu menjadi terpecah belah oleh karena negara-negara berdiri di atas nation state,” ulasnya.

Perspektif Islam

UIY merasa prihatin, sudahlah umat ini terpecah-pecah karena nation state, umat juga menilai bahwa Palestin4 bukanlah persoalan agama.

“Padahal sejatinya tak ada satu pun persoalan di muka bumi ini baik persoalan pribadi, keluarga, apalagi persoalan negara bangsa dan dunia, dalam kacamata Islam boleh lepas dari perspektif Islam. Semuanya itu mestinya dipandang dalam perspektif Islam. Apalagi untuk kasus Palestina yang jelas-jelas itu tidak bisa dilepaskan dari sekali kita menyebut Palestina pasti kita akan berbicara tentang Masjidilaqsa,” urainya.

Dan setiap kali bicara Masjidilaqsa, lanjutnya, pasti akan teringat kepada Baginda Rasulullah SAW pada peristiwa Isra Mi’raj yang tidak bisa dilepaskan dengan akidah Islam.

“Karena itu konyol betul siapa saja yang mengatakan bahwa persoalan Palestin4 tidak ada hubungannya dengan agama,” tukasnya.

UIY menilai, sikap seperti ini merupakan kekalahan umat ketika umat tidak lagi berani menyatakan bahwa Palestin4 adalah persoalan agama.

“Karenanya Palestin4 harus diselesaikan dengan perspektif agama, dengan semangat agama, demi kepentingan agama, yaitu jihad!” jelasnya.

Terakhir UIY menegaskan bahwa musuh-musuh Islam selalu berupaya menjauhkan umat dari agama. Karena itu harapnya, umat harus berpegang teguh kepada agama.

“Ketika Itu semua terjadi [umat melepaskan agamanya] umat Islam itu tinggal seonggok daging yang berjalan tak punya kekuatan apa-apa, tidak punya spirit apa-apa, tidak punya semangat. Dan itu akan dengan mudah dikalahkan oleh siapa pun,” pungkasnya.[] Irianti Aminatun

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: