Satu Energi Dahsyat: Menjadi Pengemban Dakwah Yang Tangguh

Oleh: Adam Syailindra

Mengemban dakwah adalah aktivitas para nabi dan para rasul serta aktivitas orang-orang yang selalu mengikuti jejak langkah mereka dan senantiasa berjalan di atas manhaj mereka. Karena itu, secara mutlak, mengemban dakwah merupakan aktivitas yang paling utama dan paling mulia. Karena itu pula, mengemban dakwah secara niscaya merupakan kewajiban yang sangat agung; bahkan seluruh kewajiban syariat jelas tidak akan sempurna tanpa adanya aktivitas mengemban dakwah.

Namun mengemban dakwah bukan tanpa kendala. Upaya lain yang tidak kalah jahat dan busuknya dalam menghadang dakwah Islam adalah upaya musuh – musuh Islam menyebarkan opini buruk kepada dakwah Islam dan para pengembannya. Di dalam kitab-kitab sirah bisa ditemukan dengan mudah upaya-upaya orang kafir untuk mengerdilkan dakwah dan para pengembannya, di antaranya adalah propaganda bahwa al-Quran adalah dongeng orang-orang terdahulu, jiplakan dari orang-orang Nasrani, sihir; stigma Nabi saw. dan para Sahabat sebagai orang gila, pemecah-belah persatuan, tukang sihir, orang-orang sesat dan stigma negatif lainnya. Semua ini ditujukan agar masyarakat memusuhi dan menjauhi Islam dan pejuangnya (Lihat: QS al-Muthaffifiin [82]: 13, 29-32).

Upaya ini pun tidak berpengaruh sedikitpun terhadap Nabi saw. dan para Sahabatnya. Mereka terus berdakwah. Mereka terus menyerang keyakinan dan sistem kufur serta menyingkap kebodohan dan kejahatan pembesar Quraisy dengan lisan mereka yang tajam.

Sesungguhnya setiap Muslim secara tegas diperintahkan untuk menunaikan sekaligus menegakkan setiap kewajiban syariat yang dibebankan atas dirinya. Ia haram meninggalkan ataupun melalaikannya. Dengan kata lain, setiap Muslim secara tegas diperintahkan untuk senantiasa bersikap teguh dan konsisten dalam menjalankan setiap kewajibannya. Jika tidak, ia berdosa di hadapan Allah. Sebab, tidak diragukan lagi, bahwa bersikap teguh dan konsisten di dalam menunaikan kewajiban syariat apa pun hukumnya adalah wajib. Di antara banyak kewajiban syariat bagi seorang Muslim adalah mengemban dakwah.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa mengemban dakwah hukumnya wajib, dan bersikap teguh dan konsisten di dalam melaksanakannya juga hukumnya wajib. Dengan kata lain, pada saat kita menyatakan bahwa teguh di jalan dakwah adalah wajib bagi setiap pengembannya, itu mengandung pengertian bahwa ia harus bersikap teguh dalam “mengemban” maupun di dalam “dakwah”-nya; tidak boleh bersikap teguh hanya pada salah satunya. Singkatnya, setiap Muslim wajib bersikap teguh dan konsisten dalam menyampaikan dakwah maupun dalam seluruh pemikiran dan hukum-hukum syariat yang diembannya.

Keteguhan Nabi saw. dan para Sahabat dalam berdakwah serta kesabaran mereka dalam menanggung semua cobaan berakhir dengan kemenangan. Semakin kuat penentangan orang kafir, semakin bertambah pula kekuatan Nabi saw. dan para Sahabat. Semakin kuat penghadangan orang kafir terhadap dakwah Nabi saw., semakin dekat pula pertolongan Allah SWT. Semakin orang-orang kafir mempersulit dakwah, semakin mudah bagi Nabi saw. dan para Sahabat meraih kemenangan.

Atas dasar itu, para pejuang syariah dan Khilafah harus selalu meneladani Rasulullah saw. dan para Sahabat dalam mengemban dakwah Islam. Di antara perkara-perkara yang harus diperhatikan oleh para pengemban dakwah adalah:

– Memelihara keikhlasan, konsistensi, keteguhan dan kesabaran. Dalam keadaan sesulit apapun, juga sekeras apapun orang-orang kafir dan antek-anteknya memusuhi dakwah dan pengembannya, pejuang sejati tidak akan pernah surut ke belakang. Sekuat apapun penentangan masyarakat terhadap dirinya tidak pernah sanggup menghentikan perjuangan mereka menegakkan syariah dan Khilafah.

– Percaya kepada janji Allah SWT. Sungguh tegaknya Khilafah Islamiyyah merupakan salah satu janji Allah SWT kepada kaum Mukmin. Iman terhadap janji Allah, tanpa disusupi keraguan sedikit pun akan membajakan tekad, menguatkan visi dan mengokohkan hati. Percaya pada janji Allah bagaikan bahan bakar yang mampu menyalakan api tanpa henti.

– Membina kesabaran, istiqomah dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban yang telah dibebankan Allah SWT kepada dirinya. Pasalnya, perjuangan menegakkan Khilafah Islamiyah hanya akan tetap berlangsung tatkala di dalam diri pengemban dakwah telah terpatri sifat sabar, istiqomah dan jaddiyah fi al- ‘amal.

– Meyakini sepenuhnya bahwa tatkala ia menolong agama Allah SWT dengan tulus ikhlas, niscaya Allah SWT akan menolong mereka dan memantapkan kedudukan mereka.

Inilah beberapa aspek yang harus diperhatikan para pengemban dakwah dalam menapaki perjalanan dakwah.[]

Share artikel ini:

View Comments (1)

  • In syaa Allah jika hukum Islam ditegakkan, maka umat Islam akan hidup barokah, duniapun akan damai & sejahtera...