Sambut Ramadhan 1444 H, UIY Ingatkan Takwa yang Sebenarnya

 Sambut Ramadhan 1444 H, UIY Ingatkan Takwa yang Sebenarnya

Mediaumat.id – Menyambut kedatangan bulan Ramadhan 1444 H yang penuh berkah, Cendekiawan Muslim Ustadz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) mengingatkan tentang penghayatan ketika berpuasa dan predikat takwa dari salah satu ajaran agama ini yang tak boleh berhenti hanya di level individu.

Pertama, itu tidak ada penghayatan dan yang kedua agama itu (tak boleh) berhenti pada level individu,” ujarnya dalam Fokus: Gembira Sambut Ramadhan, Ahad (19/3/2023) di kanal YouTube UIY Official.

Ia menjelaskan, penghayatan yang dimaksud adalah upaya membangun diri sendiri dalam hal kemauan untuk taat kepada Allah SWT agar bisa memperoleh predikat takwa yang notabene sebagai buah dari ibadah puasa. “Itu yang paling penting,” tegasnya.

Kemudian berusaha pula supaya lebih bersemangat agar ketundukan kepada Allah juga muncul di keluarga, terlebih masyarakat, yang justru, kata UIY, semestinya diatur dengan ketentuan-Nya.

Pasalnya, kebaikan agama ini baru bisa dirasakan secara nyata ketika Islam diterapkan secara kaffah. “Bukan hanya dalam kehidupan pribadi, keluarga, tetapi justru yang menjadi pokok itu adalah dalam kehidupan masyarakat dan negara,” tandasnya.

Apalagi, di bulan Ramadhan sendiri telah menunjukkan bahwa jika ada kemauan ternyata umat bisa melakukan sesuatu yang luar biasa. Maksudnya, di samping pelemahan secara fisik, orang berpuasa ternyata juga mengalami penguatan secara spiritual.

“Kemauan ini kemauan untuk taat ini yang sekarang ini langka, kalau tidak boleh disebut hilang,” ujarnya menyayangkan.

Karena itu tak heran banyak hal yang semestinya tidak boleh dilakukan malah dilanggar. “Kita menyaksikan banyak sekali hal yang semestinya tidak dilakukan, dilakukan,” kata UIY.

Sehingga tidak bisa tidak, ketika negara ‘tidak hadir’, maka dalam hal urusan puasa umat masih belum mampu meninggalkan hal yang justru telah diharamkan oleh syariat.

“Itu baru soal puasa. Apalagi hal-hal yang lebih besar daripada itu atau yang lebih luas daripada itu misalnya ekonomi, politik, sosial budaya, dan sebagainya,” ulasnya, seraya menekankan lagi bahwa ketaatan kepada Allah SWT semestinya meliputi individu, keluarga, masyarakat dan negara.

Dengan kata lain, negara yang dimaui oleh Islam itu adalah yang memang didirikan untuk mengatur manusia agar hanya taat kepada Allah SWT. “Bukan sebaliknya justru menghalangi ketaatan kepada Allah,” terangnya.

Berikutnya tentang keinginan memiliki predikat takwa yang tak boleh berhenti hanya di level individu, UIY juga menyayangkan masih banyaknya umat yang sudah merasa cukup setelah melakukan kewajiban yang berkaitan dengan dirinya sendiri.

“Orang-orang itu sudah merasa cukup ketika dia sudah melaksanakan kewajiban atau sudah banyak melakukan yang sunnah,” tukasnya, sembari memisalkan shalat sunnah, umrah sampai berulang kali, hingga penampilan yang terkesan shalih.

Padahal, kata UIY, tuntunan agama Islam ini tak hanya berhenti pada aspek individu. Atau dengan kata lain, Islam rahmatan lil alamin hanya mungkin diwujudkan ketika agama ini dihadirkan ke dalam kehidupan masyarakat dan negara.

“Seorang yang bertakwa itu akan merasa bahwa ini tidak cukup atau dia merasa dia punya kewajiban mewujudkan ketaatan itu, Itu pada kehidupan masyarakat dan negara,” urainya, yang juga menilai dari situlah dorongan perjuangan untuk mewujudkan akan muncul.

Sehingga, menurutnya, takwa yang tidak berhenti di level individu inilah yang sebenarnya buah paling penting dari melaksanakan kewajiban menjalankan puasa itu.

Sebagaimana firman Allah SWT di surah al-A’raf: 96, yang artinya: ‘Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi’, kata UIY, sangat jelas ketakwaan bukan hanya pada level pribadi.

“Itu kan menunjukkan bahwa takwa itu, itu bukan hanya pada level pribadi tetapi juga sampai pada level masyarakat dan negara,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *