Samakan Penolak Timnas U-20 Israel dengan Nazi, FIWS: Ini Propaganda Busuk

Mediaumat.id – Pernyataan Guru Besar Hukum International Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana yang menyebut pihak yang tidak setuju kedatangan tim nasional U-20 Israel dan menyamakannya dengan Nazi dinilai sebagai propaganda busuk.

“Tampaknya guru besar hukum internasional UI ini sedang menggunakan propaganda busuk yang selama ini sering digunakan oleh pihak-pihak yang melegalkan penjajahan Yahudi terhadap Palestina,” tutur Direktur Forum on Islamic World (FIWS) Farid Wadjdi kepada Mediaumat.id, Selasa (28/3/2023).

Menurutnya, dengan menyamakan setiap kritik dan setiap ketidaksetujuan terhadap tindakan penjajahan Israel sebagai tindakan anti semit atau anti Yahudi dan kemudian itu dikaitkan dengan Nazi. “Jadi, ini sesungguhnya propaganda busuk yang berulang dilakukan oleh sebagian besar rezim-rezim di barat termasuk pendukung entitas penjajah Yahudi dengan menyamakan kritik terhadap penjajahan dan kekejian yang dilakukan oleh entitas penjajah yang sama dengan Nazi,” ungkapnya.

Farid menegaskan alasan umat Islam menolak timnas Israel u-20 dan tidak menjalin hubungan diplomatik dengan entitas penjajah Israel ini karena posisi dari Israel ini sebagai penjajah. “Jadi ini bukan persoalan ras tetapi persoalan bahwa mereka menduduki negeri Islam, menjajah tanah kaum muslimin,  membunuh kaum muslimin di sana, kemudian merampok rumah-rumah kaum muslimin di sana, membangun pemukiman-pemukiman baru dengan menggusur kaum muslimin di sana, membatasi kegiatan-kegiatan ibadah kaum muslimin di Masjid Al-Quds dan membunuh banyak anak-anak muslim di sana. Inilah yang membuat kenapa kita menolak entitas penjajah Yahudi dan  menolak kedatangan timnas U-20 penjajah Yahudi ini,” bebernya.

Sekali lagi, ia menekankan ini tidak terkait sama sekali dengan masalah ras tapi ini terkait dengan penjajahan. “Dan inilah yang sangat kita sayangkan dari cara berpikir Guru Besar UI ini yang mirip dengan cara berpikir pendukung-pendukung entitas penjajah Yahudi, yang berlindung dengan propaganda anti semit yang kemudian dikaitkan dengan Nazi,” jelasnya.

Farid mempertanyakan kepada para pendukung yang menerima tim sepak bola U-20 penjajah Yahudi ini. Apakah mereka berani mengatakan bahwa Israel penjajah? “Ini yang jadi masalah. Dan  selama mereka tidak berani mengatakan Israel sebagai penjajah maka sungguh mereka akan menjadi pendukung-pendukung setia penjajah Yahudi,” ujarnya.

Ia mengingatkan kepada siapapun dari kaum muslimin masalah ini terkait dengan agama. “Sekali lagi masalah ini terkait dengan agama yakni Islam. Karena dalam pandangan Islam, penindasan, kezaliman itu harus ditantang, harus dihilangkan. Dan ini adalah kewajiban dari agama,” tandasnya.

Demikian juga penjajahan terhadap negeri-negeri Islam, menurutnya, juga harus dihilangkan karena ini adalah perintah dari agama. Karena itu bagi kaum muslimin, membela Palestina, berjuang membebaskan negeri Islam yang ditindas, negeri Islam yang dijajah.adalah masalah agama. “Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kita untuk kemudian menghilangkan penindasan, menentang penindasan yang terjadi pada umat manusia, apalagi terjadi pada umat Islam. Menentang setiap perampokan terhadap negeri-negeri, penjajahan terhadap negeri-negeri di manapun itu. Apalagi ini merupakan negeri yang diberkati yaitu Al Quds, yang diabadikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah al-Isra ayat 1,” terangnya.

Ia menegaskan ini bukan masalah ras dan berbeda dengan Nazi. “Karena Nazi itu memusuhi orang-orang Yahudi karena rasnya tapi umat Islam menentang penjajah Yahudi bukan karena ras nya. Tapi karena penjajahan yang mereka lakukan, perampokan yang mereka lakukan, pembunuhan yang mereka lakukan di negeri Islam. Ini yang membedakan,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: