Salah Kelola Harta, Negara Lalai Jamin Hak Warga Negara

Mediaumat.info – Filolog Salman Iskandar menilai kesalahan dalam pengelolaan pendistribusian harta, makanan, dan minuman, mengakibatkan negara lalai dalam menjamin hak-hak warga negara.
“Ketika, sistem kita tidak bisa mendistribusikan harta sebagaimana mestinya, mendistribusikan kemakmuran sebagaimana mestinya berarti ini ada kesalahan pengelolaan terkait dengan pendistribusian harta, pendistribusian makanan, dan minuman, tentu ini ada terkait kewajiban dengan negara yang terlalaikan atau bahkan dilalaikan, dalam arti tidak dipenuhi hak-hak warga negaranya,” tuturnya dalam Dialogika: Cara Jitu Khilafah Menjamin Gizi Rakyatnya, Sabtu (11/1/2025) di kanal YouTube Peradaban Islam ID.
Apalagi, membicarakan fenomena suatu daerah terkena busung lapar atau berkenaan dengan kekurangan gizi, dan lain sebagainya. Menurutnya, hal ini bukan bagian tanggung jawab individu per individu, keluarga, maupun komunitas. Sebab, hal ini bermasalah secara sistem.
Ia menuturkan, kalau mengacu kepada undang-undang yang ada di negeri ini, termasuk cara pandang ideal sebagai sosok Muslim maka akses terhadap makanan yang halal, thayyib (baik), makanan yang memang memiliki nilai gizi yang positif, akan merujuk pada tanggung jawab bersama. Artinya, tanggung jawab akan diamanahkan kepada siapa yang paling bertanggung jawab atas setiap individu.
“Mampu enggak, dia menghidupi dirinya sendiri dengan gizi yang baik tadi?” tanyanya.
Namun, ungkapnya, kalau individu tersebut masih ada dalam tanggungan keluarganya, maka orang tuanya yang mempunyai kewajiban untuk memberikan jaminan gizi yang baik untuk keluarganya. Tentu dalam konteks ini seorang ayah yang bertanggung jawab atas individu tersebut.
Namun, sambungnya, ketika orang tuanya, keluarganya, atau misalkan ayahnya, yang menjadi walinya tidak sanggup atau tidak mampu untuk memberikan nafkah yang terbaik, gizi yang baik, maka komunitas kaum Muslim pun punya tanggung jawab yang sama. Sebab, dalam syariat Islam pun, Rasulullah SAW sudah memberitahu umat Islam.
Dalam hal ini, sebut Salman, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam ath-Thabari, “Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman sedangkan tetangganya kelaparan di sampingnya, padahal ia mengetahuinya.”
Artinya ungkapnya, umat Islam harus punya kepedulian sosial terhadap tetangga dekatnya. Kalau ada orang yang tidur dalam keadaan kelaparan, maka tetangganya patut dipertanyakan keimanannya.
Dalam kesempatan tersebut, Salman juga mengingatkan, keharusan ada kebijakan dari elite politik yang mengatasnamakan penyelenggaraan negara untuk menerapkan kebijakan dan melaksanakan hukum, sebagai tanggung jawab negara, yang memiliki kewajiban paling luas, untuk memberikan jaminan dan kesejahteraan. Satu di antaranya berkenaan dengan pendistribusian harta sebagai mana mestinya, agar warga negara mendapatkan akses yang baik terhadap gizi yang baik.[] Novita Ratnasari
Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat