Anadolu Agency, 27/4/2024 – Masyarakat Yordania seakan-akan menginginkan normalisasi dengan Yahudi! Sungguh para penguasa begitu kurang ajar sehingga Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa jika pembatalan perjanjian damai yang ditandatangani dengan Israel pada tahun 1994 akan menguntungkan Palestina, Kerajaan tidak akan ragu untuk membatalkannya!
Pada tahun 1994, penguasa Yordania menandatangani perjanjian pengkhianatan “Wadi Araba” dengan entitas Yahudi setelah ratusan pertemuan rahasia yang diadakan Raja Yordania pada saat itu dengan para pemimpin Yahudi untuk mengoordinasikan tindakan makar, sebuah pengkhianatan yang tidak menghasilkan apa-apa bagi Yordania kecuali pengawasan terhadap tempat-tempat suci yang dilanggar Ben Gvir dan gerombolan pemukim siang dan malam hari.
Safadi menyatakan bahwa “Yordania menandatangani perjanjian damai dalam konteks kolektif Arab, untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif.” Dia berkata: “Sejak saat itu, Yordania telah menggunakan perjanjian tersebut untuk melayani saudara sebangsa rakyat Palestina, dan untuk melindungi kepentingan kami juga.”
Safadi mengatakan bahwa “dia mendengar banyak tuntutan untuk membatalkan perjanjian perdamaian,” lalu dengan nada bertanya dia berkata: “Siapa yang diuntungkan? Dan apa manfaatnya?” Melaui pernyataannya ini, dia seakan-akan meremehkan umat dan pikiran rakyatnya (hizb-ut-tahrir.info, 28/4/2024).