Rusia Serukan Eropa untuk Mengutuk Pembakaran Al-Qur’an di Swedia dan Denmark
Dewan Federasi Rusia meminta anggota parlemen Eropa untuk mengutuk pembakaran Al-Qur’an, dan meminta pertanggungjawaban mereka, serta mengambil langkah-langkah untuk melindungi hak-hak kaum Muslim dan perwakilan dari agama lain.
“Anggota Senat Federasi Rusia menyampaikan protes keras atas tindakan Islamofobia di Swedia dan Belanda,” kata Ketua Dewan, Matviyenko.
Dia juga menegaskan dukungannya untuk rekan-rekannya, dan menganggap bahwa “penodaan terhadap Al-Qur’an yang dilakukan oleh para ekstremis adalah tindakan barbarisme dan xenofobia.”
Matvienko mengatakan bahwa “Rusia adalah negara yang unik, di mana orang-orang dari berbagai negara dan agama telah hidup dalam damai dan saling menghormati selama berabad-abad.” Dia menambahkan bahwa “penodaan Al-Qur’an tidak hanya menyakiti kaum Muslim, tetapi juga perwakilan dari semua komunitas di Rusia.” (arabic.rt.com, 4/2/2023).
Ini terjadi pada saat Rusia tengah berhadapan dengan Barat karena dianggap memicu perang di Ukraina yang membuat Barat mengambil sikap permusuhan terhadapnya. Padahal sebelumnya, Rusia mengoordinasikan kebijakannya dengan Barat dan mendukung sepenuhnya dalam perang melawan “terorisme”, yaitu perang melawan Islam, tetapi hari ini Rusia berusaha mencari teman di kalangan kaum Muslim setelah Barat mengisolasinya secara signifikan dari arena internasional (hizb-ut-tahrir.info, 5/2/2023).