Runtuhnya Khilafah pada 3 Maret 1924 M Adalah Bencana Besar Abad Ini!

Ketika Khilafah diruntuhkan oleh penjajah Barat yang dipimpin oleh Inggris dengan bantuan para pengkhianat Arab dan Turki pada 3 Maret 1924 M, maka tameng kaum Muslim benar-benar telah dipatahkan, negaranya terpecah-pecah, dan mereka menjadi rentan terhadap serangan kaum kafir penjajah dari semua sisi. Dengan runtuhnya Khilafah, umat ​​Islam menjadi yatim piatu setelah selama tiga belas abad Khilafah memberi dunia contoh terbaik tentang keadilan, perdamaian, keamanan, kekuatan, pengetahuan dan kebijaksanaan. Dengan demikian, umat Islam kehilangan negara yang membuat mereka memimpin dunia, kemudian mereka terpuruk dari kemuliaan ke penghinaan, dan dari kekayaan ke kemiskinan.

Runtuhnya Khilafah adalah bencana terbesar abad ini yang menimpa kaum Muslim. Khilafah bukanlah negara yang mudah dihapus dari sejarah, sebab Khilafah adalah negara yang mencerminkan kepemimpinan politik Umat Islam, dan sekaligus yang mempersatukannya. Sehingga kaum kafir Barat penjajah telah berusaha keras selama berabad-abad untuk menghancurkannya. Begitu juga rasa sakit, ketidakadilan, kemiskinan, dan keputusasaan yang diderita kaum Muslim selama 99 tahun terakhir tanpa Khilafah membuktikan besarnya malapetaka ini. Pada masa Khilafah, siapa yang berpikir bahwa Yahudi melakukan perampasan Masjid Al-Aqsa?! Siapa yang berani berpikir untuk melakukan kekejaman seperti yang terjadi di Aljazair, Libya, Kashmir, Chechnya, Bosnia, Afghanistan, Irak, Arakan, Turkestan Timur, dan Suriah?! Siapa yang mengira kemiskinan seperti ini menimpa kaum Muslim mengingat kekayaannya yang begitu melimpah, yang tampak dan tersembunyi?! Dalam periode sejarah apa lagi kaum Muslim dibiarkan tanpa seorang pemimpin sampai tingkat ini?!

Alasan utama penderitaan kita hari ini adalah karena kita tidak memiliki seorang Khalifah yang akan menyatukan negeri-negeri kita, membuat umat kita yang lemah dan miskin menjadi kuat dan kaya, serta yang akan mengakhiri hari-hari kita yang tanpa seorang pemimpin. Rasulullah saw bersabda:

«إِنَّمَا اْلإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ»

Sesungguhnya Imam (Khalifah) itu perisai, dimana (orang-orang) berperang di belakangnya dan berlindung dengannya.” (HR. Al-Bukhari).

Sebagaimana keberadaan Khilafah itu begitu penting dan wajib bagi kaum Muslim, maka demikian pula bagi kaum kafir bahwa Khilafah itu berbahaya dan mematikan, sebab Khilafah memiliki peran efektif dalam membebaskan kaum Muslim dan menghancurkan semua rencana kaum kafir Barat. Ketika Khilafah menjadi harapan kaum terzalimi dan tertindas, maka sebaliknya Khilafah menjadi mimpi buruk bagi para penindas dan penjahat. Namun, tidak ada kekuatan yang dapat mencegah berdirinya negara Khilafah Rasyidah kedua, yang merupakan janji Allah SWT dan kabar gembira Rasulullah saw, serta kebangkitan umat manusia yang terperosok dalam pusaran kapitalisme. Rasulullah saw bersabda:

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ، فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً عَاضّاً، فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ«

Adalah Kenabian (nubuwwah) itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Kekuasaan yang menggigit (Mulkan ‘Aadhdhon), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Kekuasaan yang memaksa (diktator) (Mulkan Jabariyah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak Kenabian (Khilafah ‘ala minhājin nubuwwah).” (HR. Ahmad).

 

Kantor Media Hizbut Tahrir

Di Wilayah Turki

Share artikel ini: