Rokhmat S Labib: Komunisme dan Kapitalisme Sistem Kufur

 Rokhmat S Labib: Komunisme dan Kapitalisme Sistem Kufur

Ada upaya secara sistematis untuk membangkitkan kembali komunisme di Indonesia melalui istilah PKI atau sejenisnya. Bahkan ada yang menyatakan bahwa komunisme bisa digunakan kaum Muslimin untuk melawan penjajahan kapitalisme. Benarkah? Bagaimana sebenarnya kedudukan komunisme dalam pandangan Islam? Lantas pakai ideologi apa untuk melawan penjajahan kapitalisme? Di seputar itulah wartawan tabloid Media Umat Joko Prasetyo mewawancarai cendikiawan Muslim Ustadz Rokhmat S Labib. Berikut petikannya.

Apakah Anda melihat PKI berupaya kembali bangkit?

Saya melihat ada upaya-upaya untuk menghidupkan kembali PKI atau katakanlah yang semacamnya.

Indikasinya?

Ada upaya untuk meyakinkan bahwa PKI memang salah tetapi bukan penyebab utama kesalahan tetapi jadi korban. Setelah itu ada upaya agar pemerintah meminta maaf kepada PKI. Sempat membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi yang ujung-ujungnya bukan hanya pemerintah meminta maaf tetapi PKI dianggap sejajar. Juga, sempat ada UU-nya untung saja segera dihapus MK. Ada desakan untuk menghapus Tap MPR yang melarang ajaran komunis.

Tap MPR tersebut memang belum dihapus, tetapi penegakannya saat ini sangat kendor. Buktinya buku Aku Bangga Jadi Anak PKI yang ditulis anggota DPR dari PDIP dibiarkan. Kaos berlogo palu arit dianggap tren anak muda oleh seorang menteri. Ini semua kan kampanye terselubung. Litsus bagi keluarga yang tidak bersih dari anasir PKI juga sudah dihapus.

Untung saja rakyat Indonesia banyak yang masih sadar maka selalu menolak berbagai indikasi tersebut, bila dibiarkan tentu saja mereka akan bangkit lagi. Masih segar diingatan publik bagaimana PKI membunuhi para ulama pada pemberontakan PKI dulu dan sekarang juga ada gejala-gejala memusuhi ulama.

Tapi mereka juga terus berupaya membangkitkan kembali paham komunis ini, misalnya kemarin ada acara pelurusan sejarah di YLBHI dan seterusnya agar PKI dianggap tidak bersalah.

Mengapa PKI memusuhi ulama?

Ini tidak bisa dilepaskan dari ideologi mereka yaitu atheis. Mungkin sebagian orang pengusungnya tidak atheis tetapi ideologi komunisnya itu muncul berdasarkan tidak adanya pengakuan akan eksistensi tuhan.

Awal kemunculannya juga kan di Eropa sana. Mereka menganggap bahwa agama ini, maksud mereka saat itu adalah Kristen, bila diterapkan dalam kehidupan itu menimbulkan kesengsaraan bagi manusia. Karena saat itu, raja-raja Eropa mengeluarkan berbagai kebijakan yang menyengsarakan rakyat dan itu semua dilegitimasi oleh Gereja. Maka mereka menyimpulkan kesengsaraan ini akibat doktrin Gereja, doktrin agama.  Mereka menyimpulkan kalau manusia ingin maju maka harus meninggalkan agama, bahkan agama harus dihilangkan.

Ujungnya, yang dimusuhi mereka itu bukan hanya Kristen tetapi semua agama. Dan tentu permusuhan mereka terhadap Islam sangat keras, karena Islam dengan tegas menolak atheisme, sosialisme dan komunisme. Tentu saja mereka akan sangat membenci bahkan sampai membunuhi ulama.

Bagaimana Islam memandang atheisme, sosialisme, dan komunisme?

Dari sisi akidah sudah jelas, bahwa atheis adalah akidah yang sesat (dhaaluun), kufur, karena tidak mengakui eksistensi Allah SWT dan juga ingkar terhadap hari pembalasan di akhirat kelak. Sehingga mereka tidak akan mau tunduk pada aturan  kehidupan yang diwahyukan Allah SWT.

Kalau komunis lebih menunjukkan pada masyarakat ideal yang dicita-citakannya yaitu  masyarakat dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang dan negara. Sedangkan sosialisme, meski ada sistem pemerintahannya, tetapi dominannya adalah sistem ekonomi. Dan bentuk idealnya adalah masyarakat komunis tadi.

Komunis maupun sosialis jelas bertentangan dengan ajaran Islam karena sistem kufur tersebut berupaya menghilangkan kepemilikan individu. Sedangkan dalam Islam, kepemilikan individu diakui tentu saja dengan tata cara memperoleh maupun mengembangkannya. Komunis maupun sosialis kalaupun mengakui adanya kepemilikan individu tetapi jumlahnya sangat kecil.

Kalau dalam Islam, kan sangat jelas, ada milik negara, milik umum, dan milik individu. Dan tentu juga dalam tatanan kehidupan yang lain —karena tidak percaya Tuhan dan tentu saja tidak mau pakai aturan yang Tuhan turunkan— maka tidak menggunakan aturan yang Allah SWT wahyukan. Tentu saja ini kekufuran yang nyata.

Ada yang menyatakan sosialisme dan komunisme hanyalah ideologi perlawanan terhadap kapitalisme. Dan penganutnya tak mesti atheis, Muslim yang ingin melawan kapitalisme bisa juga menggunakan ideologi tersebut. Tanggapan Anda?

Sejarah kelahiran kapitalisme, meskipun lebih dahulu memang hampir berbarengan dengan lahirnya komunisme. Keduanya lahir ketika melihat kezaliman yang dilakukan raja-raja Eropa yang mendapatkan legitimasi Gereja. Hanya saja kapitalisme ini lahir dari akidah jalan tengah atau sekulerisme. Tetap membolehkan Gereja eksis tetapi tidak boleh lagi mengatur rakyat. Agama hanya boleh mengatur masalah privasi saja.

 

Di tengah kapitalisme yang menyengsarakan kelas bawah, kelas buruh dan kelas termarjinalkan lainnya, maka munculah sosialis komunis untuk melawannya.

Dan setelah komunis diterapkan negara,  semboyan sama rata dan sama rasa tidak pernah terwujud. Yang ada adalah pembungkaman suara-suara kritis kepada pemerintah dan tindakan semena-mena oleh negara.

Jadi ibaratnya kalau melawan penjajahan menggunakan komunisme itu seperti lepas dari mulut buaya kapitalisme masuk mulut macan komunis.

Jadi atheisme, sosialisme dan komunisme sama kufur dan bahayanya dengan sekularisme, liberalisme dan kapitalisme?

Tentu saja. Kedua ideologi tersebut hanya menawarkan kebahagiaan semu di dunia dan pastinya akan menyengsarakan penganutnya di akhirat.

Lantas, kaum Muslimin harus pakai ideologi apa untuk melawan penjajahan kapitalisme yang semakin menyengsarakan rakyat Indonesia ini?

Tentu saja Islam. Islam tidak hanya sebagai agama, yang hanya mengatur masalah keyakinan, ritual, aspek moralitas dan keluarga, tetapi Islam juga sebuah ideologi karena mengatur pemerintahaan, sistem pendidikan, sistem ekonomi, sistem pergaulan pria dan wanita, sistem hubungan luar negeri dan lain sebagianya. Jadi Islam itu lengkap.

Maka bila umat Islam ini kembali kepada syariat Islam yang kaffah tersebut, secara akidah itu adalah kewajiban, jadi seluruh ajaran Islam harus dijalankan tidak boleh hanya ritualnya saja. Itu yang pertama.

Yang kedua, secara faktual, ideologi Islam juga bisa menyelesaikan masalah secara tuntas dan adil.

Bagaimana operasionalnya Islam menjadi solusi untuk melawan cengkraman  kapitalis Amerika dan komunis  Cina di negeri ini?

Semua ideologi hanya bisa diterapkan secara sempurna dengan negara. Begitu juga dengan Islam, syariat Islam hanya bisa diterapkan secara kaffah bila diterapkan oleh negara. Dan negara itu tiada lain adalah khilafah.

Mengapa harus khilafah?

Karena khilafah adalah ajaran Islam di bidang negara. Kalau khilafahnya ditolak berarti tidak kaffah.[]

Sumber: Tabloid Mediaumat Edisi 205

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *