Ribuan peserta memadati Mesjid Al-Munawar Jakarta untuk menghadiri Peringatan Isra Mi’raj 1440 H pada tanggal 17 Maret 2019, dengan Tema “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah”. Acara dimeriahkan dengan keunikan teatrikal dan puisi yang menggugah para peserta akan urgensinya Khilafah.
Acara dibuka oleh Ustadz Tisna, “Sebagaimana Rasulullah setelah Isra Mi’raj Rasulullah mempunyai semangat baru dalam mendakwahkan islam, kitapun harus semangat setelah isra mi’raj ini untuk kembali mendakwahkan islam secara kaffah sebagaimana para sahabat Rasulullah.” Disambung oleh Ustadz Syaifudin Zuhri, “Untuk menerapkan islam secara kaffah butuh institusi yaitu khilafah, kenapa khilafah? karena hanya khilafah yang kompatibel (cocok) dengan islam, bukan yang lain.” Habib Khalilullah pun turut angkat tema Khilafah dengan gamblang, “Hilangnya Istitusi Khilafah bukan hanya menghancurkan dan menghinakan umat islam. tetapi juga merusak persaudaraan antara umat islam.” “Pemimpin dalam Islam (Khalifah) tidak hanya memikirkan keselamatan rakyat di dunia, namun (juga) keselamatan akhirat menjadi bagian utama yang dipikirkannya,” KH.Shofar.
“Di dalam kehidupan wajib dibutuhkan seorang Pemimpin, namun pemimpin bisa menjadi musibah jika pemimpin itu dzolim dan rusak maka perlu adanya aturan untuk seorang pemimpin yaitu hukum Allah Jallajalaluhu,” dipaparkan oleh Ustadz S. Labib penyinggung soal kepemimpinan, dan ditutup oleh Ustadz Ismail, “Perjuangan khilafah bukanlah untuk individu ataupun kelompok tetapi untuk mengajak kepada negara atau tanah air ini untuk tunduk dan taat pada Allah SWT agar menjadi negeri yang baldatun warobbun ghofur, sehingga turun keberkahan dari Allah SWT.[]