Situs Syria.tv, pada Kamis (12/5/2022) mempublikasikan berita berikut: “Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan, hari ini, Kamis, bahwa telah terjadi pemboman di provinsi Gaziantep, selatan Turki, oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang ditempatkan di Suriah utara.
Kementerian mengatakan, dalam sebuah pernyataan, bahwa Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang ditempatkan di daerah Ain al-Arab di pedesaan Aleppo menargetkan, dengan rudal dan mortir, sebuah pos perbatasan tentara Turki di daerah Karkamıs di provinsi Gaziantep, yang mengakibatkan 4 tentara cedera dan seorang warga sipil yang dilarikan ke rumah sakit.
Menurut pernyataan itu, tentara Turki membalas sumber serangan rudal itu “dalam kerangka hak membela diri”, yang mengakibatkan netralisasi 6 anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF).”
Menanggapi hal tersebut, Al-Ustadz Ahmad Abdul Wahhab, Kepala Kantor Media Hizbut Tahrir di Wilayat Suriah mengatakan: “Rezim Turki mengadopsi perilaku bocah, dan puas dengan reaksi malu-malu kucing, mengikuti cara-cara faksi, dan tidak langsung melancarkan serangan ke sumber tembakan yang diluncurkan oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang hanya beberapa kilometer saja darinya.”
Karenanya, Al-Ustadz Ahmad Abdul Wahhab bertanya: “Berapa lama tentara akan tetap terikat dan dikurung di barak mereka, sehingga tidak bisa memberi pelajaran kepada para kurcaci yang mengotori darah dan kehormatan kaum Muslim? Apakah rezim fungsional seperti ini dapat diharapkan untuk menolong dalam menyelesaikan masalah-masalah kita?
Kemudian Al-Ustadz Ahmad Abdul Wahhab menutup dengan mengutip firman Allah SWT:
﴿وَمَن يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِن مُّكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاء﴾
“Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.” (TQS. Al-Hajj [22] : 18).
Sumber: .alraiah.net, 18/5/2022.