Revolusi Syam Menyingkap Topeng dari Wajah Jahat

Setelah mengembalikan rezim kriminal pada kursinya di Liga Negara Arab, serta mengungkap sikap konspirasi sebenarnya dari rezim-rezim ini, terhadap revolusi Syam yang memasuki fase baru, sehingga dengan semua ini barisan orang-orang jujur ​​akan dibedakan dari barisan para munafik dan penipu, di internal maupun eksternal, seolah-olah hal ini menghilangkan sisi yang kotor dan membentuk sisi yang bagus.

Adapun di tingkat eksternal, setelah pernyataan para pemimpin negara dan menteri luar negeri mereka, yang menyatakan persahabatan dengan rakyat Suriah dan mendukung revolusi mereka, serta meminta rezim kriminal Suriah harus hengkang, jika tidak mereka akan melengserkannya dengan paksa. Sekarang lihatlah! mereka sepakat menjilat pernyataan-pernyataannya dan menggantinya dengan solusi rekonsiliasi dengan rezim, normalisasi dengannya, dan kembalinya para pengungsi yang terusir oleh kejahatan rezim ke daerah mereka tanpa mempertanyakan atau meminta pertanggungjawaban atas kehormatan yang dilanggar, para tahanan yang tidak jelas nasibnya, pembantaian yang dilakukan dengan senjata kimia, dan barel bahan peledak, serta darah yang ditumpahkan, uang yang dijarah, dan kota-kota yang dihancurkan … Mereka melupakan semua ini dari pikiran mereka, karena mereka dan rezim kriminal ini memiliki sifat yang sama, bahwa mereka semua adalah sama-sama antek Amerika terhina, yang diberi peran sebagai penipu dan pembohong dalam revolusi, yang juga menginstruksikan Iran dan milisinya untuk mendukung rezim, dan memberikan lampu hijau kepada Rusia untuk mendukungnya dengan kekuatan udara. Sementara itu, Amerika mempraktikkan hobinya dalam melontarkan pernyataan berupa pepesan kosong untuk mendukung revolusi dan mencela rezim, serta menciptakan milisi Pasukan Demokratik Suriah, Quwwāt Sūriyā al-Dīmuqrāṭīya (QSD) untuk menjadi belati di sisi revolusi, dan pengalih perhatian untuk melawan rezim, juga untuk mencegah akses setiap senjata mematikan dari revolusi yang dapat mempengaruhi jalannya pertempuran.

Kami telah memperingatkan sejak awal revolusi untuk tidak mengandalkan atau mempercayai rezim-rezim ini, dan negara-negara kafir kolonial Barat, namun hanya sedikit yang mendengar seruan akal sehat ini, dan sebagian besar dari mereka hanya mengejar dukungan dari uang politik yang diracuni, dengan mengabaikan firman Allah SWT.:

﴿وَلاَ تَرْكَنُواْ إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللهِ مِنْ أَوْلِيَاء ثُمَّ لاَ تُنصَرُونَ﴾

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan.” (TQS. Hūd [11] : 113).

Adapun di tingkat internal, maka banyak pemimpin faksi-faksi yang membius anak-anak muda umat dengan semboyan jihad di jalan Allah, menumbangkan rezim dengan segala pilar dan simbolnya, menegakkan hukum Allah dan memimpin dengan syariat-Nya. Namun, setelah puluhan ribu putra-putra terbaik umat menjadi syahid, dan setelah rezim membantai mereka yang sebagian besar darinya adalah para wanita, anak-anak dan orang tua, serta jutaan dari mereka mengungsi. Sekarang lihatlah! Mereka menerima solusi politik Amerika yang memalukan yang membuat mereka bermitra dengan rezim penjahat ini, dengan imbalan remah-remah kekuasaan yang dulu diberikan kepada mereka yang hanya bertepuk tangan tanpa perlu revolusi atau pengorbanan.

Menerima solusi politik Amerika dan Resolusi No. 2254 adalah sama dengan menjual semua pengorbanan, dan melakukan pengkhianatan terhadap Allah, Rasul-Nya, dan kaum Muslim, serta pengkhianatan terhadap para syahid, tahanan, dan kehormatan yang telah dilanggar. Bahkan demi mengimplementasikan manfaat dari solusi politik ini, pertempuran terjadi di antara faksi-faksi hingga sebagian besar dari mereka dihabisi dengan cara membunuh, menangkap, menggusur, dan memecah belah, lalu pemenangnya menyerahkan surat kepercayaannya kepada negara-negara besar, dengan harapan dapat mempertahankan kekayaannya yang diperoleh dalam revolusi ini. Sebagian besar wilayah yang dibebaskan juga menerima pertempuran dari gesekan imajiner, di mana para mujahid yang mukhlis terbunuh, mereka dibiarkan hidup di garis depan tanpa dukungan militer atau logistik dari para pemimpin mereka yang berkonspirasi. Penyeberangan komersial dan bantuan juga dibuka, menjadi tanda pertama normalisasi dengan rezim. Kemudian, pemerintah yang menekan rakyat didirikan dengan memberlakukan pajak, cukai, dan biaya pada segala sesuatu, sehingga rakyat bosan dan membenci revolusi mereka, dan melihatnya sebagai penyebab penderitaan, kemiskinan, dan pengusiran mereka di kamp-kamp, sehingga mereka akan berpikir tentang rekonsiliasi.

Para pemimpin faksi dan pemerintah mereka tidak puas dengan situasi ini, bahkan demi melengkapi manfaat rekonsiliasi dan normalisasi dengan rezim, rakyat harus dikembalikan pada ketakutan pertama yang sudah mereka alami, untuk membungkam suara kebenaran yang menolak rekonsiliasi dan normalisasi dengan rezim, serta untuk membungkam setiap suara yang bebas, terhormat, sadar dan tulus yang melawan konspirasi, yang mengidentifikasi pihak dalam dan luar setelah kembalinya rezim kriminal ke Liga Negara Arab, dan langkah normalisasi Turki. Sehingga baru-baru ini serangan sengit terjadi pada Hizbut Tahrir dan pada para Mujahid independen yang ingin membuka front, dengan penangkapan dan penggerebekan secara brutal yang tidak sesuai dengan etika jahiliah sekali pun, apalagi dengan akhlak Islam, pintu dirusak, rumah diserbu, kamar tidur dimasuki, cadar perempuan disobek, uang dijarah, dan semua hal-hal yang dilarang dilanggarnya … Semua kegilaan ini menunjukkan bahwa mereka adalah para budak yang tengah menjalankan perintah tuannya, dengan harapan mereka dapat diterima di dalam komunitas internasional kafir mereka yang rusak dan bobrok.

Ya, inilah musibah yang menimpa rakyat Syam. Semua ini adalah untuk menghilangkan tabir, dan untuk membedakan orang fasik dari orang yang baik, serta orang munafik dari orang yang jujur dan benar, sehingga dibedakan antara orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia ini dan mereka yang menginginkan ridha Allah dan tempat tinggal yang mulia di akhirat. Allah SWT. berfirman:

﴿الم * أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لاَ يُفْتَنُونَ * وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ﴾

Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (TQS. Al-Ankabūt [29] : 1-3).

Wahai kaum Muslim, wahai para pejuang revolusi Syam: Revolusi Anda tengah berada di tahap yang penting, tahapan pemisahan dan konfrontasi besar antara mereka yang ingin mengalihkan jalannya revolusi, menghilangkannya, serta mengembalikan kita ke pangkuan rezim kriminal, dan mereka yang ingin membawa revolusi ke tujuannya yang diridhai Allah dan Rasul-Nya saw. serta mewujudkan kebaikan bagi umat dan kaum Muslim. Untuk itu, lihatlah, semoga Allah merahmati Anda, manakah dari dua kelompok ini yang Anda pilih, dan siapa yang Anda tolong? Ingat! Ini masalah serius, tidak main-main, berbahaya, dan tidak mudah. Namun ketahuilah bahwa Allah SWT. adalah penopang agama-Nya dan yang memenangkan para wali-Nya. Allah SWT. berfirman:

﴿وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ﴾

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan.” (TQS. Al-Qashash [28] : 5). [Syaikh Muhammad Said al-Abud – Abu Mush’ab al-Syami]

Sumber: alraiah.net, 7/6/2023.

Share artikel ini: