Resolusi Mahasiswa 2020; Teruslah Bergerak Melawan Kedzaliman
Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Malang Raya mengadakan DIALOGIKA (Dialog Intelektual Mahasiswa) dengan mengangkat tema “Resolusi Mahasiswa 2020: Saatnya Mahasiswa Bersatu, Wujudkan Persatuan Umat”. Diskusi kali ini mengundang beberapa pemateri sebagai pemantik diskusi dari pergerakan mahasiswa yang ada di Malang. Pemateri pertama dari Badan Koordinator Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Malang oleh bung Rio Candra. Dari Forum Mahasiswa Muslim Peduli Bangsa wilayah Malang oleh bung Arif Pianto. Sementara dari Gema Pembebasan Malang Raya oleh Ust Khotibul Umam.
Berbicara tentang mahasiswa Rio dari BKLDK Malang mengatakan bahwa “Mahasiswa hari ini sejatinya berada pada kondisi memprihatinkan terutama pada pergaulan dan moral. Banyak problem yang terjadi di kalangan mahasiswa, mulai miras, narkoba sampai sex bebas yang berujung pada aborsi.”
Arif menyinggung masalah mahasiswa hari ini adalah sibuk “mahasiswa kebanyakan ketika diajak diskusi tentang problem bangsa hari ini banyak yang mengatakan sibuk, diskusi saja sibuk apalagi aksi? entah sibuk tugas, penelitian dan sebagainya. Padahal tidak sedikit dari mereka juga aktif terlibat organisasi baik intra maupun ekstra. Maka yang mengatakan sibuk ini memang benar-benar sibuk atau memang dibuat sibuk”
Umam menyayangkan sikap organisasi mahasiswa hari ini yang mirip sebagai EO atau Event Organizer. Menurutnya “Organisasi mahasiswa hari ini baik intra maupun ekstra, mereka hanya disibukkan dengan program-program dan laporan tahunan yang tidak memiliki arah dan dampak untuk umat.” Menurutnya organisasi mahasiswa hari yang terpenting LPJ kepengurusan beres, maka organisasi aman, nyaman dan seolah-olah urusan sudah selesai. Padahal salah satu fungsi mahasiswa adalah agent of social control. “Maka kita harus berada di garda terdepan ketika kebijakan rezim jelas-jelas tidak berpihak kepada rakyat, bukan sibuk ngurusin proker yang udah deadline, kalo pergerakan mahasiswa seperti itu, rezim semena-mena mendzalimi rakyat, lantas kepada siapa rakyat berharap?” imbuhnya.
Berbicara resolusi 2020, Rio mengatakan bahwa “BKLDK 2020 akan terus berdakwah, mensolidkan gerak antar LDK (Lembaga Dakwah Kampus) dan bersama-sama mengopinikan Islam sebagai ajaran mulia, sebagai Way of Life yang harus menjadi pegangan hidup bagi mahasiswa.”
2020 Terus bergerak, jangan diam menjadi resolusi bung Arifi Pianto dari FMM-PB. Menurutnya, “Apapun organisasimu, apapun posisimu, teruslah bergerak dan jangan diam saja. Kita adalah mahasiswa. Mahasiswa memiliki DNA pergerakan, perjuangan dan perubahan. Kalo kita hanya diam, lantas buat apa kita menjadi mahasiswa?”
Umam menutup diskusi dengan menyatakan bahwa ” Alhamdulillah 2019 banyak pergerakan mahasiswa yang bergerak, meski kemudian tidak jelas kemana sekarang pergerakan itu, tapi kami 2020 dari Gema Pembebasan akan senantiasa bergerak melawan kedzaliman, bukan karena lapar atau tertekan, karena pergerakan ini sudah kami landasi dengan Islam sebagai ideologi yang kami emban. Maka mau tidak mau kami akan terus bergerak, bersatu melawan segala bentuk kedzaliman dan menjadikan Islam sebagai solusi atas problematika umat yang terjadi di negeri ini.”
Dialogika ditutup dengan kesimpulan dari Moderator bahwa Resolusi Mahasiswa 2020 adalah terus bergerak, wujudkan persatuan umat.[]