Reshuffle Kabinet, Cara Pemerintah Memperpanjang Nafasnya

 Reshuffle Kabinet, Cara Pemerintah Memperpanjang Nafasnya

Mediaumat.news – Isu reshuffle atau perombakan kabinet yang kembali mencuat setelah usulan Presiden Jokowi menggabungkan Kemenristek dan Kemendikbud serta pembentukan Kementerian Investasi disetujui DPR, justru dinilai sebagai cara pemerintah memperpanjang nafasnya.

Reshuffle kabinet ini merupakan apa kalau saya sebut ya, cara pemerintah memperpanjang nafasnya rezim ini begitu ya, agar tetap dia bisa bertahan begitu,” ujar Aktivis Indonesia Justice Monitor (IJM) Luthfi Afandi, S.H., M.H. dalam Kabar Siang: Reshuffle untuk Siapa? Rabu (14/4/2021), di kanal YouTube News Khilafah Channel.

Namun begitu, Lutfhi menyebut istilah reshuffle dalam sistem politik demokrasi adalah perkara wajar dalam rangka memberikan harapan baru bagi masyarakat. “Agar publik terus-menerus menaruh kepercayaan kepada pemerintah gitu. Mereka menganggap pemerintah punya itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan bangsa,” jelasnya.

Tidak Sentuh Akar Masalah

Ia berpendapat, reshuffle yang dianggap pemerintah sebagai solusi mengubah kondisi buruk kehidupan masyarakat, juga dinilainya tidak menyentuh akar permasalahannya. Sebab, problem bangsa ini bukan sekadar karena ketidakpiawaian atau ketidakbecusan mengelola negara.

Tapi, menurutnya, disebabkan oleh penerapan sistem yang rusak. Ekonomi kapitalistik liberal, pembuatan hukum yang sarat kepentingan dan sistem politik demokrasi sekuler yang berbiaya tinggi, pemicu terjadinya korupsi di berbagai macam hal. “Sistem inilah yang harus diganti secara total, bukan reshuffle kabinet,” tegasnya.

Perubahan Fundamental

Menurutnya, negeri ini akan berubah, setidaknya dari dua hal. Pertama, perubahan yang sifatnya fundamental. Kedua, hadirnya pejabat pemerintahan yang memiliki kapasitas dan integritas serta kredibilitas yang membuktikan amanah dan kejujurannya.

Jika keduanya dikombinasikan, ia yakin akan menghasilkan akselerasi yang baik berupa kesejahteraan, kebaikan serta keberkahan bagi bangsa ini. “Sebagaimana sistem Islam yang sudah terbukti secara empiris lebih dari 1000 tahun, mewujudkan peradaban yang memanusiakan manusia. Dalam sistem politik, kita kenal dengan sistem khilafah Islam. Dalam sistem ekonomi, kita kenal dengan sistem ekonomi Islam,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *