Rencana Damai Arab-Iran, Pengamat: Harusnya Bersatu dengan Ikatan Islam

Mediaumat.news – Menanggapi rencana perdamaian dua negara Arab Saudi dan Iran, Pengamat Politik Internasional Budi Mulyana menilai seharusnya mereka disatukan dengan ikatan Islam. “Kedua negara ini adalah negeri Muslim. Semestinya mereka disatukan dengan ikatan Islam,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Ahad (02/5/2021).

Menurutnya, agar kedua negara ini menjadi kekuatan Islam dan kaum Muslimin tentunya harus dikembalikan kepada ikatan Islam yang dijadikan sandaran kedua negara tersebut. “Tidak hanya sekadar simbol yang tertera dalam bendera negaranya. Sehingga pembelaan terhadap Islam dan kaum Muslimin menjadi hal yang nyata,” ujarnya.

Namun, ia melihat, bahwa kepentingan pragmatis seringkali dikedepankan sehingga dalam isu-isu Islam pun, kedua negara tersebut sering kali berseberangan. “Seperti dalam penyelesaian kasus Palestina, Yaman dan lainnya,” ungkap Budi.

Ia juga mengatakan, hubungan Arab Saudi dan Iran sangat dinamis, bergantung kepada situasi yang terjadi di dalam negeri masing-masing yakni situasi di kawasan Timur Tengah dan pengaruh dari negara-negara besar terhadap kedua negara tersebut dan kawasan Timur Tengah.

“Pergantian rezim di masing-masing negara kentara perbedaannya ketika Iran masih dikuasai oleh Syah Iran dengan pasca Revolusi Iran 1979. Demikian juga pengaruh persaingan Amerika Serikat dan Inggris terhadap rezim Arab Saudi, memberikan implikasi dalam hubungannya dengan Iran,” bebernya.

Menurutnya, dulu Amerika Serikat menjadikan kedua negara ini mitra kuatnya dengan kebijakan twin pillar policy-nya. Namun, berubah pasca Revolusi Iran 1979. Selain itu, naiknya Muhammad bin Salman (MBS) sebagai putra mahkota yang sangat kental hubungannya dengan Amerika Serikat memberikan pola interaksi baru dalam arena hubungan internasional baik di kawasan, ataupun hubungan Arab Saudi dengan Iran.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: