Rektor UICI: Manajemen Tidak Transparan Lahirkan Peluang Korupsi

Mediaumat.id – Menanggapi adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas Rektor Universitas Lampung (Unila) yang melibatkan pimpinan Unila beserta staf dan pihak swasta penyuap, Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Prof. Laode M. Kamaluddin mengatakan, masalah manajemen yang tidak transparan lahirkan peluang korupsi.

“Masalah manajemen yang tidak transparan dan publik ikut terlibat di dalamnya itu akan tetap saja melahirkan hal-hal seperti korupsi,” katanya dalam diskusi Marwah Perguruan Tinggi, Quo Vadis??!! di YouTube Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa, Sabtu (27/8/2022).

Ia menjelaskan, perguruan tinggi adalah pusat dari pengkaderan tunas-tunas bangsa yang ingin melanjutkan bangsa supaya tetap maju di dalam kontes supaya Republik Indonesia bisa bertahan lama.

“Perguruan tinggi hari ini ada tiga jenis. Universitas offline, kemudian Universitas online dan ada satu lagi perguruan tinggi yang disebut full digital seperti UICI itu. Full digital karena itu ya beda melihatnya. Hal-hal yang seperti ini, kalau semua transparan dikerjakan oleh mesin dan kemudian rekrutmennya juga pakai mesin,” jelasnya

Terkait supply and demand mahasiswa perguruan tinggi, terjadi karena ada sekelompok kaum elite yang ingin mempercayakan anaknya dititipkan ke perguruan tinggi yang bagus dengan biaya mahal dengan jurusan tertentu. Hal tersebut telah menyebabkan penyimpangan dikarenakan manajemen yang tidak transparan.

“Kita bersyukur bahwa dengan adanya covid dan di mana kemudian adanya transparansi, adanya teknologi yang memungkinkan ini terjadi, maka kemudian kita berharap bahwa ini harus menjadi suatu hal yang perlu dijadikan saran bahwa transparansi dalam manajemen suatu perguruan tinggi yang tertutup seperti sekarang ini karena dia analog, itu berbahaya,” lanjutnya.

Ia menyarankan, untuk ke depan, maka introduction kepada masalah-masalah digital di perguruan tinggi menjadi titik emas. “Karena itu mencegah hal-hal yang seperti ini, kita harus melakukan destruksi di dalam manajemen perguruan tinggi yang sifatnya analog ini kepada sifatnya lebih terbuka,” pungkasnya.[] Nabila Zidane

Share artikel ini: