Mediaumat.info – Diangkatnya mantan koruptor aliran dana Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah Harahap sebagai Ketua Tim Pakar Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dikhawatirkan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun lembaga superholding BUMN tersebut akan dijadikan ladang korupsi terutama jelang pemilu.

“Lihat saja, mantan koruptor dijadikan ketua tim pakar Danantara. Apa yang terjadi ke depan? Pasti akan ada kasus korupsi di Danantara, terutama menjelang pemilu,” prediksinya dalam siniar 2018 Omong Indonesia Bubar! Ucapan Prabowo Malah Terjadi?! Said Didu Blak-Blakan! di kanal YouTube Refly Harun, Rabu (16/2/2025).

Lembaga yang ditargetkan mengelola aset Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Telkom Indonesia, Perusahaan Listrik Negara, Mining Industry Indonesia, dan Pertamina hingga senilai 900 miliar dolar AS atau atau sekira Rp14.670 triliun (kurs Rp16.300) tersebut, diprediksi Refly akan dilirik sebagai tempat untuk memenangkan calon presiden yang akan datang.

“Danantara akan dilirik sebagai tempat untuk memenangkan calon presiden karena di situlah duit banyak mengalir,” ujarnya.

Ia pun mempertanyakan keamanan uang nasabah, kehidupan rakyat maupun eksistensi negara bila Danantara bangkrut lantaran dikorupsi.

“Jika Danantara rungkat (bangkrut), apakah nasabah bank BUMN aman? Tidak hanya Danantara yang rungkat, negara ini pun bisa ikut rungkat. Tidak hanya uang di BUMN yang tidak aman, hidup kita pun tidak aman,” pungkasnya.[] Zainard

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat