Mediaumat.id – “Cara terbaik untuk menghindarkan diri dari korupsi dan agar pejabat yang menjadi teman kita enggak masalah adalah tidak korupsi,” tutur Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dalam Monolog: Siapa? Ada Nama-Nama Besar di WhatsApp Yang Terlibat Korupsi BTS! di kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (27/5/ 2023).
Susahnya adalah ketika seseorang menjadi pejabat lalu memberi fasilitas kepada teman sendiri.
“Ketika Anda mulai menjadi pejabat, Anda memberikan fasilitas kepada teman Anda sendiri, kalau fasilitasnya itu adalah fasilitas yang memang dari sisi good governance (tata kelola yang baik) dibolehkan, enggak ada masalah. Informasi itu penting juga didapatkan,” terangnya.
Tapi kalau itu dengan suap, terangnya, dengan pemberian dengan apa, katakanlah, ngambil atau maling uang negara, nah, itulah persoalannya.
“Jadi, kita boleh memberikan fasilitas dan lain sebagainya sepanjang kita tidak mendapatkan feedback (umpan balik) atau kickback (pembayaran kembali) apa-apa,” jelasnya.
Hanya saja, Refly menilai, sepertinya sulit menjadi mencari pejabat yang mau memberikan fasilitas tanpa imbalan seperti itu.
“Cuman masalahnya orang bertanya, emang enggak ada ya pejabat begitu dia mau memberikan izin memberikan fasilitas dengan jujur tanpa mengharapkan imbalan apa apa? Kalau pejabat begitu (bakal) miskin. Pasti miskin dia,” sindirnya.
Tapi sebenarnya, jelas Refly, kalau pejabat mengambil dari gaji resminya, itu sudah gede juga. “Tapi kan lumayan gede juga mungkin 100 juta per bulan,” jelasnya.
Menurut Refly, kalau seandainya menteri lurus-lurus saja, tapi kalau bengkok bermain dengan stafnya yang menjadi komisaris menempatkan anak buahnya jadi komisaris tapi setoran wah itu gawat namanya.
“Kalau ada kekuasaan, tolong ini diperbaiki agar jangan orang kemudian moral hazard (penyimpangan moral), berlomba lomba jadi komisaris pekerjaan tidak ada apalagi yang komisaris yang pejabat publik yang rangkap jabatan tapi gaji jalan terus nah ini kan zalim namanya,” pungkasnya.[] Teti Rostika