Mediaumat.info – Direktur Forum on Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi menyatakan dunia Islam sepanjang tahun 2023 masih diliputi berbagai krisis dan gejolak.
“Kalau kita bicara tentang apa yang terjadi pada umat sebagai refleksi kita, apa yang terjadi pada dunia Islam tahun 2023 bisa kita disimpulkan bahwa dunia Islam sepanjang tahun 2023 masih diliputi berbagai krisis dan gejolak,” ujarnya dalam acara Menjadi Politisi Islam: Refleksi Dunia Islam Tahun 2023, Selasa (10/1/2024) di kanal YouTube Peradaban Islam ID.
Menurut Farid, yang saat ini paling menonjol adalah krisis di Palestina. Serangan pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023 telah memberikan pukulan yang telak terhadap entitas penjajah Yahudi. Serangan pejuang Palestina tersebut juga meruntuhkan mitos bahwa entitas penjajah Yahudi ini memiliki militer yang kuat.
Di sisi lain, kata Farid, upaya penghancuran Gaza oleh entitas penjajah Yahudi dengan serangan brutal juga menimbulkan korban jiwa yang sangat besar di kalangan kaum Muslim warga Gaza. Dan apa yang dilakukan Zionis Yahudi ini juga meruntuhkan ide-ide yang dijajakan Barat secara paksa di dunia seperti demokrasi, HAM dan sebagainya.
Farid membeberkan, nasib yang sama juga dialami oleh Muslim Rohingya yang diusir dari tanah mereka sendiri yakni negeri Arakan yang kaum Muslim pernah berkuasa selama tiga abad di sana.
Ia juga menyebut, Muslim Rohingya yang berharap saudara Muslim mereka, di negeri lain di antaranya Malaysia dan Indonesia, bisa melindungi dan menolong, tapi kenyataannya malah sebaliknya.
“Bahkan di Indonesia sendiri belakangan ini muncul narasi jahat untuk mengusir pengungsi Rohingya dari Aceh. Narasi ini diduga terkait persaingan peserta pemilu 2024,” ungkapnya.
Muslim Uighur di Xinjiang Cina, juga mengalami nasib yang sama. Farid melihat, rezim komunis Cina memerangi dan memperlakukan Muslim Uighur dengan kejam sebagai upaya menjauhkan mereka dari Islam.
“Sebab Cina tahu kekuatan kaum Muslim memang berasal dari Islam. Selama berpegang pada Islam, maka tidak akan bisa ditaklukkan,” pungkasnya.[] Agung Sumartono