Refleksi 100 Tahun Tanpa Khilafah, Kiai Labib: Khilafah Perisai Akidah Umat

 Refleksi 100 Tahun Tanpa Khilafah, Kiai Labib: Khilafah Perisai Akidah Umat

Mediaumat.info – Merefleksi 100 tahun dunia tanpa khilafah, Cendekiawan Muslim KH Rokhmat S Labib menegaskan, keberadaan khilafah sangat vital sebagai pelindung akidah umat Islam. “Sebenarnya yang tak kalah penting adalah perlindungan bagi akidah mereka (umat Islam),” ujarnya kepada media-umat.info, Selasa (5/3/2024).

Untuk dipahami bersama, meski salah satu peran negara yang paling utama dalam pandangan Islam adalah menjaga dan melindungi akidah umat Islam, namun negara saat ini justru terkesan tidak hadir melakukan hal itu.

Sebelumnya, ia mengutip sebuah hadits riwayat Imam Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud, tentang pemimpin adalah perisai bagi umat.

“Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai, (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.”

Tetapi sayangnya di saat yang sama, para penguasa Muslim malah sibuk dengan urusan dalam negeri masing-masing. Padahal, kata Kiai Labib, kaum Muslim di seluruh dunia sejatinya adalah umat yang satu.

Bukan tanpa sebab, sejak keruntuhan khilafah Islam pada 3 Maret 1924 yang kala itu berpusat di Istambul, Turki, dunia Islam menganut dan menerapkan akidah sekularisme. Padahal hakikatnya akidah ini sesat, karena meyakini agama harus dipisahkan dari urusan negara.

Bertambah celaka, umat Islam di berbagai negeri Muslim termasuk Indonesia, kalau boleh disebut, tidak pernah disibukkan dengan urusan-urusan tentang akidah.

Lebih jauh, ketiadaan khilafah menjadikan syariat Islam tidak bisa diterapkan secara menyeluruh. “Juga syariat Islam yang sebenarnya bagian dari syariat ini tidak bisa diterapkan ketika tidak ada khilafah,” tandasnya.

Bukan Perkara Sulit

Karenanya, umat Islam harus dipahamkan agar kemudian muncul semangat mengembalikan kehidupan Islam dalam naungan khilafah, yang pada dasarnya menjadi sumber kejayaan mereka.

Lebih-lebih, umat Islam pun akhirnya mampu keluar dari segala macam penderitaan, penindasan, penjajahan, atau bahkan genosida seperti yang menimpa Muslim Gaza, Palestina.

Terkait hal ini, Kiai Labib pun menuturkan, upaya penegakan khilafah semestinya bukan perkara sulit. Sebab kaum Muslim sudah memiliki perkara yang sebelumnya bersifat menyatukan, semisal akidah, sumber hukum, kiblat, hingga nabi yang sama.

Kalaupun terdapat varian perkara seputar mazhab, sebenarnya itu hal biasa.

“Semua ideologi juga punya varian-varian seperti itu,” cetusnya, sembari menambahkan catatan khusus yakni harus ada kemauan dari umat terlebih dahulu untuk kembali melanjutkan kehidupan Islam.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS ar-Ra’d ayat 11 yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

Maksudnya, selain memiliki berbagai kesatuan dalam kesamaan tersebut, umat Islam saat ini membutuhkan kepemimpinan khalifah yang juga harus satu di dalam sistem pemerintahan khilafah. [] Zainul Krian

 

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *