Ratusan warga Garut mulai anak-anak, Remaja Hingga Orang Tua dari berbagai Majalis Ta’lim di Garut memeriahkan pawai tarhib Ramadhan 1440 Hijriah pada Hari Jum’at (3/5) selesai shalat Jum’at hingga lepas asyar.
Mengambil titik star dan finis di Islamic Senter Garut , iring-iringan peserta pawai berjalan kaki menuju pertigaan Jalan Pramuka depan Bank BJB Garut sebagai titik kumpul masa dan orasi menyampaikan tausiah yang di wakili tokoh ulama perwakilan tiap majelis Ta’lim.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat Suci Al-Qur’an oleh saudara Zulman, dilanjut dengan tausiah oleh Ustadz Rizky Rizal kata beliau “bulan Ramadhan jika kita melihat sejarah lekat sekali dengan bulan perjuangan,
Dan beliau juga mengatkan “Ramadhan kali ini bertepatan dengan selesainya diselenggarakan Pesta Demokrasi Pemilu 2019 yang mana memiliki catatan-catatan penting, pemilu kali ini pertama kalinya serentak di laksanakan seluruh indonesia, kedua pemilu kali ini banyak menelan korban jiwa terbanyak dalam catatan sejarah indonesia (menurut data sampai hari ini KPPS meninggal 318 Orang, Panwas 72 Orang dan Pihak Keamanan TNI dan POLRI 22 di tambah ribuan yang sakit), Ketiga banyaknya kecurangan-kecurangan yang di pertontonkan secara telanjang di depan mata”.
“Jika melihat sejarah bahwasannya indonesia tidak bisa dilepaskan dari perjuangan umat islam, namun ada sebagian orang buta akan sejarah perjuangan islam bahkan menentang islam dengan kondisi saat ini, padahal kita sebagai kaum muslimin memiliki keyakinan bahwasannya masalah saat ini tentu akan selesai serta penuh keberkahan jika diataur dengan syariat Allah (syariat Islam)” terangnya.
“Peperangan anatara hak dan bathil tidak pernah selesai, umat islam dihadapkan pada dua peperangan pertama peperangan fisik dan yang kedua peperangan pemikiran, peperangan fisik di awali dengan perang badar pada zaman rasullah saw, dilanjutkan penaklukan-penaklukan islam. Hingga saat ini peperangan fisik terjadi di sebagian negeri-negeri islam bahkan banyak terjadi pembantai seperti yang terjadi di rohingga, uighiur, sudan selatan dan lainnya”. Terangnya.
“Sedangkan di indonesia kita dihadapkan dengan peperangan pemikiran dan istilah, yang mana mereka melakukan bantek prand ,membaguskan perkara-perkara yang buruk dalam islam seperti istilah riba diganti dengan istilah faedah dan manfaat bahkan disebut bunga agar namanya harum padahal riba merubakan perbuatan keji dosa besar, kedua dengan metode mencitra burukan perkara-perkara yang baik dalam islam seperti istilah Jihaddan khilafah” Terang beliau.
Diakhiri Pemaparan tausiah dan do’a oleh ustadz suar, beliau meyampaikan mengatakan ramadhan adalah bulan turunkannya al-quran sebagai hudan (petunjuk) bagi umat manusia.
Bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah untuk memperbanyak amalan ibadah, dimana ibadah bukan hannya menyangkut ritual melainkan ibadah yang mengatur seluruh aspek kehidupan menyangkut muamalah, politik dan yang lainnya. Kata beliau “ada dua perkara yang nabi titipkan sebelum wapat yaitu al-qur’an dan as-sunnah dimana kedua perkara tersebut harus jadi pegangan umat muslim, maka dengan itu haruslah terikat hukum Allah dan segala aktifitas muamalah kita”
Lanjutnya, “Bulan Ramadhan ini mari kita memperbanyak tadarus Al-Qur’an, memperbanyak membaca Al-Qur’an. Namun bukan hanya itu, kita juga wajib untuk menerapkan dan menjalankan apa yang ada dalam Al-Qur’an. Mulai dari tingkat individu, keluarga, masyarakan, dan sampai pada tingkat bernegara.”
Selanjutnya masa melajutkan pawai kembali ke islamic senter dan di akhiri dengan shalat asyar berjamaah.