Rasulullah Terus Dihina, Pengamat: Boikot Sekularisme dan Satukan Negeri-negeri Islam dengan Khilafah

Mediaumat.news – Menanggapi aksi protes umat Islam seluruh dunia, Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi mengajak kaum Muslimin untuk memboikot sekularisme dan menyatukan negeri-negeri Islam dengan Khilafah.

“Inilah yang menjadi perjuangan umat Islam bersama disamping kita melakukan hal-hal seperti memboikot produknya kemudian melakukan aksi-aksi di seluruh dunia Islam untuk menunjukkan kemarahan kita bahwa ketika Rasulullah Saw dihina,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Sabtu (31/10/2020).

Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan umat Islam adalah memboikot produk politik Prancis yaitu sistem sekularisme kapitalisme. “Ini yang menjadi akar Islamophobia, ini yang menjadi akar permusuhan terhadap Islam dan kaum Muslimin. Karena sekularisme tidak menginginkan umat Islam bangkit di bawah naungan Syariah Rasulullah Saw. Karena itu mereka membangun kebencian terhadap Islam,” ujarnya.

Kedua, ia juga mengajak umat Islam harus menyatukan dunia Islam di bawah satu kekuatan politik dunia Islam yakni Khilafah ala minhajin nubuwwah. “Inilah secara nyata akan memberikan pelajaran yang setimpal terhadap para penghina Rasulullah Saw. yakni negara-negara yang menjadi penghina Rasulullah,” terangnya.

Sebagaimana pelajaran yang pernah dilakukan oleh Sultan Abdul Hamid, Ia mengatakan ketika itu Sultan Abdul Hamid mengancam akan menyerukan jihad fi sabilillah melawan Prancis dan Inggris kalau mereka tetap membolehkan pertunjukan drama Voltaire yang menghina Rasulullah Saw.

“Sultan Abdul Hamid sebagai Khalifah kaum Muslimin pada saat itu dengan pakaian militer kebesarannya memanggil wakil diplomatik Prancis dan Inggris di Istambul dan kemudian memberikan ancaman. Dan inilah yang membuat mereka ketakutan dan menghentikan pemutaran drama tersebut,” terangnya.

Namun, ia juga mengapresiasi aksi umat Islam seluruh dunia mulai dari Bangladesh, Pakistan, Afghanistan, Mesir, Lebanon, dan kawasan-kawasan lain untuk membela Rasulullah Saw. “Ini hal yang membahagiakan kita artinya di tengah-tengah umat Islam yang saat ini mengalami berbagai persoalan, umat Islam masih menunjukkan kecintaannya kepada Rasulullah Saw. Dan ini sekaligus menunjukkan masih ada potensi persatuan dunia Islam yang bisa diikat oleh aqidah Islam untuk membela Islam dan kaum Muslimin,” ujarnya.

Menurutnya, aksi-aksi ini tentu suatu hal yang sangat baik dan sudah seharusnya dilakukan oleh kaum muslimin untuk menunjukkan kemarahan mereka kepada penghinaan kepada Rasulullah Saw yang mulia. Penghinaan yang terus berulang dengan cara-cara yang menjijikkan.

“Demikian juga, seruan untuk memboikot produk-produk Prancis tentu adalah seruan yang baik untuk memberikan pelajaran kepada mereka secara ekonomi. Meskipun secara ekonomi yang paling memukul Prancis adalah kalau umat Islam di seluruh dunia memboikot dan menghentikan terutama dihentikannya tambang-tambang Prancis di negeri-negeri Islam,” terangnya.

Ia menilai, ini yang akan memberikan pengaruh yang lebih besar secara ekonomi. Sebagaimana dulu OPEC memberlakukan embargo minyak ke Amerika karena membantu Israel pada 1973.

“Dan ini memberikan dampak yang serius, krisis energi di AS dan negara-negara Barat. Artinya secara ekonomi yang paling mempengaruhi itu kalau kemudian negeri-negeri Islam mengusir tambang-tambang Prancis di negeri-negeri Islam,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it

Share artikel ini: