Ramadhan, Owner Warung SS: Saldo Rupiah Berkurang, Saldo Pahala Berlipat Ganda
Mediaumat.id – Bulan Ramadhan bagi Owner Warung Spesial Sambel (SS) Yoyok Hary Wahyono adalah kesempatan untuk melipatkan gandakan saldo pahala meski secara hitungan bisnis rugi.
“Meskipun setiap Ramadhan secara parameter bisnis kami itu rugi secara rupiah tapi kita menyambut dengan semangat dan sukacita karena tidak apa-apa saldo bank berkurang tapi saldo pahala di akhirat dan pengguguran dosa di akhirat itu berlipat ganda di Ramadhan ini,” tuturnya dalam Tarhib Ramadhan 1443H: Ramadhan Berkah dengan Syariah Kaffah, Ahad (27/3/2022) secara daring.
Ia meyakini, bulan Ramadhan itu sebagai bulan berlipat gandanya saldo pahala dan pengguguran dosa di akhirat. Ketika bulan Ramadhan bagi pengusaha kuliner seperti dirinya, parameter bisnis di Warung SS itu sebagai bulan rugi. “Bulan secara laba rupiah rugi, secara saldo rupiah berkurang, tapi bagi pengusaha Muslim sebenarnya hasil dari sebuah usaha itu bukan rupiah, akan tetapi meyakini ada saldo yang berlipat ganda,” ungkapnya.
Menurutnya, Ramadhan membuktikan dua hal. Pertama, rezeki itu betul-betul sudah di tangan Allah, ditentukan oleh Allah SWT, wilayah manusia adalah wilayah ikhtiar. “Dari setiap berdarah-darahnya kita mencari rezeki ketika ikhtiar kita berdarah-darahnya itu sesuai dengan aturan Allah, sesuai dengan syariat maka ada yang pasti. Pasti itu pahala dan pengguguran dosa,” ucapnya.
Kedua, Ramadhan ini sering ditemukan fenomena yang menyambungkannya dengan syariat Islam dan hukum-hukum Allah. “Sebagai contoh memang benar cukup bagi kita itu Islam bahkan kami menjalankan usaha baik di bulan Ramadhan maupun di bulan bukan Ramadhan itu syariat Islam itu betul-betul cukup,” ungkapnya.
Ia menilai, Islam itu sangat detail dalam mengatur hubungan para pebisnis dan karyawannya untuk menjadi Muslim kaffah. “Islam mengatur sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, Islam mengatur bagaimana hubungan dengan pegawai, berhubungan dengan klien, berhubungan dengan costumer. Bagaimana Rasulullah mengembangkan bisnis yang berkah, bisnis yang sesuai dengan aturan-aturan Allah,” ungkapnya.
Dan terbukti, baginya di Warung SS, dengan menjalankan usaha khususnya di bulan Ramadhan itu lebih banyak bekerja tentang bagaimana menjalankan usaha, bagaimana mengelola tim, bagaimana memimpin pasukan, dan semua itu belajar dari Rasulullah. Maka proses-proses tersebut pasti mendapat pahala dan pengguguran dosa.
“Maka prosesnya itu saja pasti sudah mendapat pahala, dari prosesnya saja pasti mendapat pengguguran dosa, meskipun hasil rupiahnya, hasil labanya berkurang” ucapnya.
Ia pun selalu menanamkan internalisasi kepada karyawannya dengan telaten agar setiap langkah-langkah untuk bekerja langsung mendapat prestasi dan apresiasi langit serta prestasi dan apresiasi bumi.
“Biasanya memang menginternalisasi tidak cukup dengan nilai-nilai seperti itu tapi juga harus mencontohkan,” ucapnya.
“Contoh yang diberikan adalah memberi tugas menyapu lantai sampai bersih mengkilat. Jika diniatkan menyapu sampai bersih mengkilat dalam rangka mencari rezeki yang halal, dilakukan sesuai dengan aturan Allah maka insyaallah pasti mendapat pahala dan pasti mendapat pengguguran dosa,” ujarnya.
Ia pun menegaskan bahwa masalah jumlah pelanggan yang datang dan penjualan itu bukan wilayah kekuasaan manusia. Maka ia berusaha terus menginternalisasi para personil bagaimana caranya menanamkan bahwa apa pun yang dilakukan di dunia ini khususnya bekerja di Warung SS harus selalu dikaitkan dengan aturan-aturan Allah SWT.
“Mereka tambah semangat, selalu tersenyum dengan memaknainya senyum bagian dari sedekah, maka tersenyum bukan karena bekerja dan bukan karena pelanggan, tapi terus tersenyum dan bersemangat tentunya,” pungkasnya.[] Ageng Kartika