Ramadhan Bulan Turunnya Al-Qur’an, Mari Kita Jadikan Ramadhan Bulan Penerapannya
Serial “Ramadhan Karim” Hari Keduapuluh Satu
Ramadhan Bulan Turunnya Al-Qur’an, Mari Kita Jadikan Ramadhan Bulan Penerapannya
Allah SWT menurunkan Al-Qur’an dalam bentuk yang terbagi-bagi menurut peristiwa selama dua puluh tiga tahun. Allah SWT berfirman:
﴿وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنزِيلًا﴾
“Al-Qur’an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap.” (TQS. Al-Isrā’ [17] : 106).
Al-Qur’an Al-Karim ini adalah konstitusi yang lengkap dan cara hidup yang komprehensif yang menjawab semua permasalahan manusia, dan Allah SWT menurunkannya sebagai petunjuk bagi manusia, serta rahmat bagi seluruh dunia, juga untuk kebahagiaan seluruh umat manusiadi dunia dan di akhirat.
Al-Qur’an Al-Karim diturunkan ke Baitul ‘Izzah di langit dunia, dan itu terjadi pada Lailatul Qadar di bulan Ramadhan, kemudian turunnya dilanjutkan setelah itu. Allah SWT berfirman:
﴿شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ﴾
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (TQS. Al-Baqarah [2] : 185).
﴿إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ﴾
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” (TQS. Al-Qadr [97] : 1-3).
﴿حم. وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ. إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ. فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ. أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ. رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ﴾
“Ḥā Mīm. Demi Kitab (Al-Qur’an) yang jelas. Sesungguhnya Kami (mulai menurunkannya pada malam yang diberkahi (Lailatulqadar). Sesungguhnya Kamilah pemberi peringatan. Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Hal itu merupakan) urusan (yang besar) dari sisi Kami. Sesungguhnya Kamilah yang mengutus (para rasul) sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (TQS. Ad-Dukhan [44] : 1-6).
Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya yang mulia Muhammad SAW untuk memutuskan perkara di antara manusia berdasarkan apa yang diwahyukan Allah SWT dalam Al-Qur’an, dan memperingatkannya agar tidak menuruti hawa nafsu manusia. Allah SWT berfirman:
﴿وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا أَنزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ فَإِن تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ﴾
“Hendaklah engkau memutuskan (urusan) di antara mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka. Waspadailah mereka agar mereka tidak dapat memperdayakan engkau untuk meninggalkan sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka. Sesungguhnya banyak dari manusia adalah orang-orang yang fasik.” (TQS. Al-Māidah [5] : 49).
Hukum Allah yang diturunkan-Nya dalam Al-Qur’an adalah yang terbaik, dan secara mutlak ia merupakan hukum yang terbaik di muka bumi. Barangsiapa yang memutuskan perkara dengannya, maka ia adalah orang yang adil. Barangsiapa yang mengamalkannya, maka ia akan diberi pahala. Dan barangsiapa yang menyeru kepadanya, maka ia dibimbing ke jalan yang lurus. Allah SWT berfirman:
﴿أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ﴾
“Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?” (TQS. Al-Māidah [5] : 50).
Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Oleh karena itu, jangan sampai bulan Ramadhan tidak dijadikan sebagai bulan penerapan Al-Qur’an? Nabi kita Muhammad SAW telah memberi tahu kita, dimana Beliau bersabda:
«إِنَّ الكِتَابَ وَالسُّلْطَانَ سَيَفْتَرِقَانِ، فَلَا تُفَارِقُوا الكِتَابَ»
“Sesungguhnya Al-Qur’an akan berpisah dengan kekuasaan, maka janganlah kalian memisahkan diri dari Al-Qur’an.” (HR. Ath-Thabarani).
Artinya, Al-Qur’an dan penguasa akan menjauh satu dengan yang lain, yakni penguasa akan meninggalkan pemerintahan berdasarkan Al-Qur’an. Untuk itu, Nabi kita Muhammad SAW berpesan agar kita berpegang pada Al-Qur’an, dan memisahkan diri dari penguasa! [] Al-Ustadz Muhammad Ahmad An-Nadi
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 31/3/2024.
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat