Ramadhan Bulan Pergerakan, Perubahan dan Kemenangan!
Oleh: Abu Inas (Tabayyun Center)
Waktu terus bergerak. Setiap tahun Ramadhan menyapa kita. Lalu adakah peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan dalam diri kita? Adakah tambahan kerinduan dan upaya untuk menggapai rahmat Allah Yang Maha Penyayang? Makin membuncahkah iman kita dari tahun ke tahun atau biasa-biasa saja?
Kita shaum pada bulan yang satu, berhari raya pada saat yang satu, berhaji pada bulan yang juga satu; Tuhan kita satu, al-Quran kita satu, teladan kita Nabi Muhammad saw. satu, dan kiblat kita satu. Lalu adakah kerinduan dalam diri kita untuk menjadi umat yang satu dan hidup dalam ketakwaan yang makin membahana dalam lubuk hati kita?
Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah bulan untuk menggapai rahmat dengan cara mewujudkan ketakwaan personal maupun kolektif/sosial atau dalam konteks negara. Karena itu, pada bulan ini sejatinya terjadi peningkatan keberpihakan umat Islam pada penegakkan syariah sekaligus upaya memperjuangkan penerapannya.
Bulan Ramadhan hendaknya menjadi momentum untuk semakin membersihkan pikiran dan mensucikan hati hingga memiliki daya pembeda antara haq dan yang batil sekaligus mengikuti kebenaran Islam dan menjauhi ajakan setan, baik yang berwujud jin maupun manusia.
Bulan Ramadhan
bukan sekadar bulan untuk memperbanyak ibadah sunnah; bukan pula sekadar melaksanakan kewajiban individual seperti shaum. Bahkan pada bulan ini, Rasulullah, para Sahabat dan generasi setelah mereka tidak pernah meninggalkan jihad fi sabilillah. Bahkan pula, pada bulan Ramadhanlah di antaranya, generasi umat Islam pada masa lalu meraih kemenangan demi kemenangan dalam melawan orang-orang kafir yang memusuhi mereka.
Karena itu, sudah selayaknya setiap Ramadhan umat Islam membangkitkanruhul jihad, untuk melengkapi ruhul ‘ibadah. Sudah selayaknya umat Islam pada bulan ini menyadari kembali setiap ancaman musuh, yakni Negara kafir imperialis, yang selalu menaruh dendam dan kebencian terhadap mereka. Sudah terlalu banyak bukti betapa kaum kafir demikian memusuhi umat Islam.
Pembunuhan massal oleh Amerika di Afganistan dan Irak serta kebrutalan Israel terhadap rakyat Palestina yang didukung Barat hanyalah secuil ‘kejahatan mereka’ terhadap umat Islam. Termasuk penindasan rezim China terhadap muslim Uighur.
Berbagai penindasan dari imperialis kafir terhadap Islam serta penodaan atas kemuliaan dan keagungan Baginda Nabi Muhammad saw. pun sudah tidak terhitung jumlahnya.
Pada bulan Ramadhan ini, tidakkah ruhul jihad kita bangkit menyaksikan secara kasat mata berbagai kezaliman negara-negara kafir terhadap Islam dan kaum Muslim?
Sudahkah diri kita merupakan bagian dari kaum Muslim yang berjuang melenyapkan kezaliman dengan menegakkan Islam? Belum tibakah saatnya bagi kita untuk meneladani generasi salafush-shalih yang justru meningkatkan intensitas ibadah, kepedulian, dan ruh perjuangannya pada bulan Ramadhan.[]