Rajab dan Sya’ban, Bulan-Bulan Persiapan Menghadapi Ramadhan
Mediaumat.id – Pembina Kajian Muslimah Shalihah Depok Ustadzah Huda Adilla menyatakan bulan Rajab dan Sya’ban adalah bulan-bulan untuk kaum Muslim mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan.
“Kalau diibaratkan kita mengolah tanah pertanian, maka bulan Rajab dan Sya’ban adalah waktunya menanam, menyirami dan memupuk tanaman. Sedangkan bulan Ramadhan adalah waktunya kita memanen tanaman yang telah kita tanam dan pelihara dengan baik tersebut,” ungkapnya dalam acara Kajian Muslimah (Kamus) Shalihah: Ramadhan Bulan Melatih Ketaatan, Ahad (5/3/2023) di Naggerang, Depok, Jawa Barat.
Menurutnya, hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Imam Abu Bakar al-Balkhi, “Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman.”
“Di bulan menanam, menyirami dan memupuk tanaman ini amalan yang dianjurkan dilakukan adalah amalan yang diharapkan bisa mendatangkan hasil (pahala) yang terbaik di masa memanen kelak,” terangnya di hadapan sekitar 60 peserta kajian.
Menurutnya, amalan yang dianjurkan diperbanyak di bulan Rajab dan Sya’ban di antaranya adalah: shaum (puasa), membaca al-Qur’an, bersedekah dan menjauhi permusuhan antara sesama orang beriman.
“Jika kita baik di masa menanam, menyirami dan memupuk tanaman tersebut, maka diharapkan kita bisa memanen hasil yang baik yaitu ketakwaan sebagai hasil yang diharapkan dari ibadah Ramadhan,” jelasnya.
Ia pun menegaskan setiap Muslimah harus selalu berupaya agar tetap bertakwa. “Sedangkan takwa sendiri maknanya adalah rasa takut kepada Allah SWT dan taat pada-Nya, serta bersiap untuk menjumpainya, sebagaimana didefinisikan oleh sebagian sahabat ra: “Rasa takut (Al-khauf) kepada Al-Jalil (Dzat Yang Agung) dan beramal dengan at-tanzil (Al-Qur’an dan syari’at yang diturunkan), serta bersiap untuk kematian,” tegasnya.
Menurutnya, langkah untuk meraih ketakwaan tentu harus diawali dengan mengkaji ilmu agama agar paham. Karenanya setiap Muslim wajib mempelajari terlebih dahulu hukum syariah atas setiap perbuatan yang akan dia lakukan. “Hal ini karena semuanya akan dihisab dan dibalas oleh Allah SWT kelak,” pungkasnya.[] Dewi Purnasari